Selasa, 17 Oktober 2023 23:49 WIB
Penulis:Pratiwi
(sijori.id) - Tanaman Arugula ternyata sangat potensial untuk pengembangan produk karena berbagai manfaat yang dikandungnya.
Inovasi ini lahir dari observasi dan penelitian 5 orang mahasiswa Universitas Brawijaya. Para inovator muda ini berupaya untuk menelisik kandungan yang ada di dalam Arugula, nantinya memiliki output yang dapat dikembangkan, salah satunya dari senyawa Metabolit Sekunder.
Arugula merupakan tanaman dari keluarga Brassicaceae yang pada umumnya dimanfaatkan pada bagian daunnya. Arugula memiliki cita rasa khas yang dikatakan “unik” yakni rasanya sedikit pahit dan pedas.
Arugula juga sering disebut dengan tanaman herbal yang digunakan sebagai obat bagi berbagai penyakit yang mengandung senyawa seperti karotenoid, vitamin C, serat, glukosinolat, flavonoid, dan senyawa fenolik. Rasa pahit pada daun arugula berasal dari senyawa glucosinolate yang berperan penting dalam menekan pertumbuhan sel kanker.
Melalui praktik pertanian secara organik, dapat ditemukan sebuah formulasi melalui pemberian PGPR dan Bioslurrry untuk meningkatkan pertumbuhan, hasil, bahkan kandungan senyawa Antioksidan dalam Arugula.
Selain itu, program pertanian organik juga membawa arah kontribusi pada keberlanjutan lingkungan yang lestari, sehat, dan produktif. Penelitian ini memberikan kunci dalam membuka potensi riset yang mampu menyelesaikan dilematik masyarakat dan menemukan inovasi terbaru dalam pertanian-kesehatan
Budidaya Tanaman Arugula secara umum masih dilakukan secara tradisional. Hal ini menyebabkan tingginya kandungan senyawa bioaktif glucosinolate pada tanaman tersebut berpotensi terancam. Glucosinolate sebagai senyawa antioksidan tinggi berperan krusial dalam memerangi radikal bebas.
Dilaporkan pada penelitian sebelumnya bahwa glukosinolate memiliki potensi antioksidan yang dapat bermanfaat dalam menurunkan resiko penyakit serius seperti diabetes, kanker, kolesterol, obesitas, dapat meningkatkan kekebalan tubuh, efek anti-inflamasi, dan menurunkan tekanan darah.
Potensi limpahan manfaat tersebut memerlukan perhatian khusus sehingga diperlukan teknik produksi yang menghasilkan tanaman dengan mutu serta kandungan nutrisi yang tinggi.
Peningkatan mutu dan kandungan nutrisi tanaman arugula dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan pemberian formulasi pupuk. Formulasi tersebut yaitu pupuk organik Bio-slurry sebagai penyedia hara tanaman, serta PGPR sebagai bakteri pemicu tumbuh kembang tanaman dengan fungsinya dalam memperbaiki kondisi media tanam.
Aplikasi formulasi dalam dosis yang tepat dapat memicu respon pertumbuhan optimum, dan berdampak terhadap sintesis senyawa bioaktif seperti glucosinolate. Mempertimbangkan hal tersebut, diperlukan sebuah penelitan untuk mendapatkan formulasi terbaik antara Bio-slurry dan PGPR. (*)
Bagikan