Jumat, 03 Oktober 2025 20:09 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi

(sijori.id) - Di era konektivitas global, akses internet kian dipandang sebagai infrastruktur penting. Namun, harga yang harus dibayar masyarakat untuk menikmati layanan ini sangat bervariasi antarnegara.
Data dari We Are Social pada 2025 menunjukkan, biaya rata-rata internet tetap (fixed broadband) per megabit per detik (Mbps) berbeda tajam di lebih dari 60 negara.
Gulf States dan Afrika Sub-Sahara Paling Mahal
Uni Emirat Arab (UEA) menempati posisi teratas dengan biaya rata-rata 4,31 dollar AS per Mbps. Angka ini hampir dua kali lipat dibanding Ghana yang berada di urutan kedua, yakni 2,58 dollar AS per Mbps.
Faktor seperti minimnya kompetisi, keterbatasan infrastruktur, serta regulasi menjadi penyebab utama tingginya harga. Negara lain yang juga tergolong mahal adalah Swiss, Kenya, dan Maroko, dengan tarif di atas 1 dollar AS per Mbps.
Eropa Timur dan Asia Tawarkan Internet Murah
Sebaliknya, negara-negara di Eropa Timur justru menghadirkan tarif internet paling terjangkau. Rumania menjadi yang termurah dengan biaya hanya 0,01 dollar AS per Mbps, disusul Rusia (0,02 dollar AS) dan Polandia (0,03 dollar AS).
Kondisi ini didorong oleh persaingan sehat antarpenyedia jasa serta investasi pemerintah dalam infrastruktur digital. Tren serupa terlihat di Asia. Vietnam, China, hingga Korea Selatan mampu memberikan internet cepat dengan harga rendah, sebagian hanya sekitar 0,05 dollar AS per Mbps.
Amerika Serikat berada di kelompok negara dengan biaya relatif terjangkau, yakni 0,08 dollar AS per Mbps. Beberapa negara ekonomi maju lainnya, seperti Prancis, Jepang, dan Jerman, juga berada di bawah rata-rata global yang tercatat sekitar 0,42 dollar AS per Mbps. (*)
Bagikan