IKN
Selasa, 28 November 2023 17:06 WIB
Penulis:Pratiwi
JAKARTA - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Nusantara Power atau PLN NP Ruly Firmansyah menargetkan fase pertama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara beroperasi pada Februari tahun depan.
"Pada Februari tahun depan beroperasi 10 MW," ujar Ruly dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR pada Senin, 27 November 2023 di Jakarta .
Untuk sisanya sebesar 40 MW, Ruly menyebutkan akan diproyeksikan dapat mulai beroperasi pada Bulan Mei tahun depan.
Ruly mengatakan, pembangunan PLTS di darat berkapasitas 50 MW tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi PLN NP terhadap pembangunan IKN dan telah dimulai pembangunannya atau groundbreaking.
Ruly menyatakan proyek pembangunan PLTS di calon ibu kota baru yang memiliki kapasitas 50 MW teresbut dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS). Ruly menjelaskan PLN NP menggunakan baterai berkapasitas 10 MW dalam proyek tersebut. Penerapan BESS dalam PLTS IKN merupakan bagian dari implementasi strategi oleh PLN NP.
"Untuk saat ini implementasi BESS yang paling dominan adalah energy storage systems untuk hybrid dengan pembangkit tenaga listrik energi baru terbarukan (EBT) yang dikembangkan seperti di PLTS Bawean, PLTS terapung Cirata dan PLTS IKN," ujar Ruly.
Rencananya upacara HUT RI 17 Agustus pada tahun depan yang akan dilakukan di IKN akan menggunakan pasokan listrik yang berasal dari PLTS.
PLN NP sendiri dalam lokasi yang direncanakan untuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik atau RUPTL hijau memiliki proyek sebanyak 66 pembakit yang merata tersebar di seluruh Indonesia. Ruly memaparkan dari 6,3 GigaWatt (GW) rencana pengembangan EBT, progres hingga 2023 sangat signifikan.
“Alhamdulillah dengan mengeluarkan seluruh effort kami yang luar biasa, progres sampai 2023 sangat signifikan yaitu sebesar 2,3 GW atau 37 persen,” tambah Ruly. (*)
Bagikan