NTT
Rabu, 08 Oktober 2025 11:36 WIB
Penulis:Pratiwi

JEPANG (sijori.id) - Perusahaan teknologi dan telekomunikasi asal Jepang, NTT, memperkenalkan sistem drone berteknologi laser untuk melindungi peternakan unggas dari ancaman flu burung. Proyek ini dikembangkan oleh NTT e-Drone Technology Co., Ltd bersama NTT East Japan Co., Ltd serta pemerintah Prefektur Chiba, Jepang.
Tujuan utama inovasi ini adalah menghalau burung liar seperti gagak dan merpati yang berpotensi membawa virus flu burung ke area peternakan. Dengan cara ini, penyebaran penyakit dapat dicegah tanpa harus melakukan langkah ekstrem seperti pemusnahan massal unggas.
NTT mencatat, antara Januari dan Februari 2025, wabah flu burung di Prefektur Chiba menyebabkan lebih dari 3,3 juta unggas dimusnahkan. Situasi tersebut mendorong pemerintah daerah dan pelaku industri untuk berinvestasi dalam teknologi pencegahan dini seperti sistem drone laser ini.
Burung liar dapat menyebarkan virus melalui kontak langsung dengan ayam atau melalui kotorannya. Karena itu, respons cepat sangat dibutuhkan untuk mengusir mereka dari area peternakan. Drone NTT dilengkapi dengan laser pengusir otomatis yang dirancang untuk menakuti burung tanpa membahayakan lingkungan.
Dalam ilustrasi yang dirilis NTT, terlihat bagaimana sistem ini bekerja. Ketika kawanan gagak mendekat, drone BB102 akan terbang secara otomatis dan menembakkan sinar laser merah dan hijau yang terpecah menjadi beberapa berkas. Warna dan pola sinar ini dipilih karena terbukti efektif mengusir gagak, merpati, jalak, bahkan rusa. Laser juga dibuat berkedip secara berkala, sehingga hewan tidak sempat beradaptasi dengan pola sinarnya.
Pemerintah daerah memberikan subsidi agar peternak dapat menggunakan teknologi ini. Sistem drone otomatis ini dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan metode tradisional seperti mengusir secara manual, menggunakan suara keras, atau bahan kimia.
Dengan langkah ini, Jepang berupaya menekan risiko penyebaran flu burung sekaligus memperkuat keamanan pangan nasional melalui pemanfaatan teknologi canggih di sektor pertanian. (*)
Bagikan