Masih Pandemi, Ekspor Batam Positif

Jumat, 07 Mei 2021 21:05 WIB

Penulis:Pratiwi

kontener.jpg
ilustrasi undefined

BATAM (sijori.id) - Ada catatan menggembirakan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota  Batam, nilai ekspor Batam di bulan Maret naik 12,13 persen dibanding nilai ekspor Batam pada bulan sebelumnya.

"Total nilai ekspor Batam di Maret mencapai 913 juta dolar Amerika. Kontribusinya terhadap total ekspor Kepri mencapai 67,35 persen. Nilai total ekspor Kepri sendiri mencapai 1.356,15 juta dolar Amerika," kata Kepala BPS Batam, Rahmad Iswanto, Kamis (6/5/2021).

Kenaikan ekspor Batam didukung oleh peningkatan nilai ekspor non migas Maret yang mencapai  829,07 juta dolar Amerika, atau naik 12,28 persen dibanding Februari 2021.

"Ekspor Batam ditopang oleh hasil industri manufaktur. Nilainya mencapai 820.800,22 juta dolar Amerika. Kontribusinya terhadap total ekspor Batam mencapai 89 persen," jelasnya.

Golongan barang yang memiliki peran besar terhadap ekspor nonmigas yakni mesin-mesin peralatan listrik, dengan kontribusi sebesar 280 juta dolar Amerika. Kemudian mesin-mesin pesawat mekanik dengan nilai ekspor 90,15 juta dolar Amerika.

Sedangkan negara tujuan utama ekspor masih tetap Singapura. Nilai ekspor ke negeri jiran tersebut mengalami kenaikan yang cukup baik, dari 325,19 juta dolar Amerika di Februari 2021 menjadi 392,86 di Maret 2021.

Lalu, Amerika, dengan kenaikan ekspor dari 159,93 juta dolar Februari di Februari menjadi 192,70 juta dolar Amerika di Maret 2021.

Dan terakhir, Tiongkok. Nilai ekspor ke Tiongkok agak menurun dari 66,48 juta dolar Amerika di Februari 2021 menjadi 58,69 juta dolar Amerika di Maret 2021.

Menanggapi kinerja ekspor yang terus meningkat, Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, TJaw Hioeng, mengatakan, meski mengalami peningkatan, justru sebenarnya ekspor Kepri masih kalah dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

"Turunnya sekitar minus enam persen dibandingkan 2019,” ujarnya.

Ia berharap, kinerja ekspor di Kepri terus meningkat, terutama menuju tiga negara mitra utama, yakni Singapura, Tiongkok, dan Amerika.

"Nah, kami harapkan tren ini terus berlanjut hingga akhir 2021. Kalau terus berlanjut, maka yakinlah ekonomi Kepri bisa tumbuh di kisaran tiga hingga persen," ungkapnya.

“Kinerja industri pengolahan di Kepri ini didominasi mesin peralatan listrik, mesin pesawat dan mekanik, barang minyak dan lemak hewan, produk kimia, industri makanan cokelat dan perangkat optik. Enam sektor ini yang menguasai industri pengolahan,” pungkasnya.