Kamis, 23 Februari 2023 22:06 WIB
Penulis:Pratiwi
CALIFORNIA (sijori.id) - Dua miliarder teknologi jenius, Elon Musk dan Mark Zuckerberg diketahui mengkritik pandangan satu sama lain. Namun saat ini, kedua miliarder itu tampaknya berada di sisi yang sama, monetisasi dari centang biru.
Sebagaimana diketahui, sejak melakukan akuisisi Twitter, Elon musk selaku CEO baru melakukan perubahan pada Twitter. Salah satunya adalah merilis fitur centang biru yang awalnya gratis menjadi berbayar.
Meski banyak mendapat kritikan, fitur centang biru berbayar itu tetap dirilis dan diklaim sebagai penolong Twitter dari kebangkrutan di masa depan.
Hal tersebut rupanya diikuti Meta beberapa pekan setelah Musk merilis Twitter Blue. Baru-baru ini, Zuckerberg mengumumkan akan merilis Meta Verifie, layanan verifikasi baru untuk dua sosial media andalannya, Facebook dan Instagram.
Jadi fitur berbayar, Meta Verified tampak seperti layanan Twitter Blue yang ditetapkan Musk. Seorang analis dari Bernstein, Mark Schilsky mengatakan dalam sebuah catatan bahwa Zuckerberg mungkin terinspirasi dari Musk.
Meski terkesan mengekor, Schilsky mengatakan bahwa langkah yang diambil Zuckerberg sudah tepat. Ia berharap, Meta bisa menghasilkan setidaknya US$360 juta atau Rp5,4 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS) setiap tahun dari layanan langganan baru.
Analis lain di Wall Street lebih optimis dan percaya bahwa Meta Verified dapat menambah pendapatan US$2 miliar atau Rp30,3 triliun per tahun.
Perseteruan Zuckerberg dan Musk
Meski saat ini Zuckerberg terkesan terinspirasi oleh Musk, dua jenius ini rupanya punya sejarah persetuan yang panjang. Hal ini bermula ketika Roket SpaceX meledak di landasan luncur pada 2016 dan menghancurkan satelit milik Facebook yang seharusnya mengorbit.
Merasa frustasi, Zuckerberg menulis kekecewaannya atas kegagalan peluncuran tersebut di laman Facebook miliknya.
"Saya sangat kecewa mendengar kegagalan peluncuran SpaceX yang menghancurkan satelit kami yang akan menyediakan konektivitas ke begitu banyak pengusaha dan semua orang di seluruh benua," tulis Zuckerberg kala itu.
Tulisan tersebut dibahas oleh Musk dua tahun kemudian. Musk mengatakan bahwa dirinya adalah orang bodoh, namun tetap menyindir asuransi satelit yang tak dimiliki Facebook.
"Ya, salahku karena menjadi idiot. Kami memang memberi mereka peluncuran gratis untuk menebusnya, dan saya pikir mereka punya asuransi," kata Musk.
Pada 2017, Musk dan Zuckerberg punya pendapat berbeda mengenai kecerdasan buatan (AI). Mark yang optimis dengan AI mempertanyakan mengapa orang-orang malah mencegahnya.
Di sisi Lain, Musk yang juga tengah berkecimpung mengembangkan kecerdasan buatan secara berulang kali menyerukan regulasi dan kehati-hatiannya terhadap teknologi AI baru.
Menanggapi komentar Zuckerberg, Musk mengatakan bahwa pemahaman bos Facebook mengenai AI masih terbatas.
Pada tahun 2018, Musk membuat pertunjukan publik bahwa dirinya menghapus halaman SpaceX dan Tesla di Faceebok terkait dengan skandal Cambridge Analytica. Tak sampai di situ, dalam kicauan Twitter, Musk bahkan mencemooh Temuan Mark dengan bertanya "Apa Itu Facebook?" (*)
Bagikan