Sabtu, 13 Januari 2024 23:30 WIB
Penulis:Pratiwi
KORSEL (sijori.id) – - Bendera Korea Selatan adalah representasi simbolis perdamaian, penciptaan, persatuan, keabadian, dan cahaya. Bendera ini juga dikenal sebagai Taegeukgi, dan menjadi lambang kebanggaan bagi rakyat Korea Selatan.
Jadi, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda ingin tahu tentang bendera negara tersebut. Itu karena bendera Korea Selatan memiliki sejarah yang menarik.
Sejarah Bendera Korea Selatan
Sebelum tahun 1870-an, Korea Selatan tidak memiliki bendera nasional. Kebutuhan akan bendera muncul ketika negara tersebut mulai bernegosiasi dengan Jepang, yaitu Perjanjian Korea tahun 1876.
Selama negosiasi, ketika Kekaisaran Jepang menyerahkan bendera nasional Jepang, tidak ada satu pun dari Dinasti Joseon Korea. Saat itulah kebutuhan akan bendera Korea Selatan pertama kali diakui.
Perjanjian selanjutnya dengan negara asing semakin menekankan perlunya bendera Korea. Berbagai usulan muncul, termasuk saran untuk memasukkan bendera Dinasti Qing ke dalam bendera Dinasti Joseon.
Permasalahan ini kembali muncul pada tahun 1882 ketika perwakilan Joseon mengibarkan bendera yang mirip dengan bendera nasional Jepang. Bendera ini dipersembahkan kepada pejabat China dan Ma Jianzhong, seorang cendekiawan terkenal.
Ma tidak setuju dengan usulan untuk menggunakan bendera Dinasti Qing sebagai bendera Korea Selatan. Dia mengusulkan bendera dengan latar belakang putih dan lingkaran setengah merah/hitam di tengah dengan delapan batang hitam mengelilinginya.
Pada bulan Agustus 1882, bendera dengan simbol tradisional ini diadopsi, dan sejak saat itu tetap menjadi pola dasar bendera. Itu dirancang pada masa pemerintahan Raja Gojong oleh duta besar Korea untuk Jepang.
Di bawah pendudukan Jepang, bendera itu dilarang selama 36 tahun. Dan dihidupkan kembali pada tahun 1948 di bawah pendudukan AS dan dinyatakan resmi oleh pemerintah pada tahun 1949.
Pada tahun 1950, palang hitam pada bendera diposisikan seperti sekarang. Jarak antara batang pemisah diperbarui pada tahun 1984, dan warnanya ditentukan melalui keputusan presiden pada tahun 1997.
Taegeukgi, Bendera Korea
Warna bendera adalah merah, biru, dan hitam dengan latar belakang putih. Setiap warna mewakili komponen bangsa. Putih melambangkan tanah, merah dan biru melambangkan rakyat, dan garis hitam melambangkan pemerintah.
Latar belakang putih juga melambangkan cahaya dan kemurnian, mencerminkan kecintaan Korea terhadap perdamaian dan harmoni.
Unsur-unsur bendera merupakan simbol dari kekuatan ganda yang ada di alam. Lingkaran merah dan biru di tengah disebut taegeuk dalam bahasa Korea. Ini secara harfiah diterjemahkan menjadi supreme ultimate.
Lingkaran itu sendiri dibagi menjadi dua-bagian merah atas melambangkan kekuatan yang (seperti yang dalam bahasa China), dan bagian biru bawah melambangkan kekuatan um (seperti yin dalam bahasa China). Bagian merah dan putih menyerupai koma, seperti simbol yin-yang dari filsafat kuno.
Bahkan bentuk bagian merah dan biru memiliki arti. Bagian koma yang lebar melambangkan awal dari segala sesuatu, sedangkan bagian ekor melambangkan akhir. Jadi, di mana pun yang memulai, um mengundur, dan sebaliknya.
Yin dan yang bersatu untuk membentuk to (tao dalam bahasa China), mencerminkan kekuatan yang berlawanan tetapi saling melengkapi yang terus berubah dalam semua aspek kehidupan. Ada terang dan gelap, baik dan jahat, maskulin dan feminin, dan seterusnya.
Empat set batang, atau trigram, juga menyampaikan dualisme kosmos. Trigram ini berasal dari I-Ching, klasik Konfusianisme tertua dalam kosmologi China. Hanya empat dari delapan trigram asli yang diwakili pada bendera Korea. Keempat trigram juga melambangkan musim dan arah mata angin di Taegeukgi.
Komponen Taegeukgi tidak hanya mewakili bendera negara tetapi juga nilai-nilai dan ideologi negara. Ini melambangkan prinsip gerakan dan harmoni yang merupakan bagian integral dari budaya Korea Selatan. (*)
Bagikan