Menkeu
Jumat, 11 November 2022 22:24 WIB
Penulis:Pratiwi
JAKARTA (sijori.id) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan konsumsi pemerintah yang mengalami penyusutan atau kontraksi sebesar 2,88% year-on-year (yoy) pada kuartal III-2022. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran imbas pandemi COVID-19 yang juga menurun.
Menkeu mengatakan saat Indonesia dilanda oleh varian Delta, pemerintah kembali memperketat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan serta menambah bantuan sosial (bansos).
“Adanya penurunan belanja pemerintah ini karena dibanding 2021, kuartal kedua dan ketiga pengeluaran Indonesia terutama untuk jaring pengaman sosial dan pandemi saat itu meningkat,” kata Sri Mulyani dalam Bloomberg CEO Forum-G20 Side Event, secara online pada Jumat, 11 November 2022.
Bendahara negara ini mengaku, bahwa kualitas belanja masih lebih baik karena digunakan untuk membangun sektor infrastruktur dan pada kuartal akhir pemerintah akan memaksimalkan anggaran sisa yang ada.
Sebelumnya, anggaran belanja APBN 2022 masih tersisa sekitar Rp1.200 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada sisa akhir 2022, pemerintah baru merealisasikan belanja sebesar Rp1.913,9 triliun atau baru terserap 61,6% dari total anggaran belanja yang tercantum di dalam perppres 98/2022 per 30 September 2022. Masih ada Rp1,192,5 triliun yang belum diserap atau dibelanjakan.
Untuk itu, belanja negara akan dilakukan dengan hati-hati mengingat defisit fiskal akan diturunkan menjadi 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB). (*)
Bagikan