Sabtu, 26 November 2022 20:24 WIB
Penulis:Pratiwi
PAPUA NUGINI (sijori.id) - Seekor burung jenis merpati tengkuk hitam kembali ditemukan di Papua Nugini. Penampakan merpati tengkuk hitam ini tertangkap kamera peneliti di sebuah lereng berhutan curam di Pulau Fersguson, Papua Nugini. Burung yang merupakan spesies penyendiri ini sebelumnya dinyatakan punah hampir satu setengah abad lalu.
Asal ditemukannya burung ini bermulai pada 2019 saat sejumlah tim survei yang terdiri dari penduduk asli Papua dan peneliti menemukan sesosok burung langka yang tinggal di darat berseliweran di balik semak. Oleh warga, burung ini disebut auwo.
Mendengar hal tersebut, tim peneliti memasang kamera pengintai dan akhirnya berhasil mendapat rekaman unggas yang dinyatakan telah lama hilang dari bumi.
"Saat kembali ke AS, kami menyadari bahwa spesies tersebut tak pernah terlihat sejak 1882," ujar peneliti di Lab Ornitologi Cornell, Jordan Boersma seperti dikutip TrenAsia.com dari Livescience, Sabtu, 26 November 2022.
Akhirnya, setelah kemunculan burung yang awalnya dinyatakan punah ini kembali terlihat, tim peneliti menjadwalkan ekspedisi kedua ke Papua Nugini. Perjalanan tersebut didanai oleh organisasi dari Museum Nasional Papua Nugini dan Konservasi Burung Amerika.
Sebulan Pencarian Kembali
Pada ekspedisi kedua, Boersma dan timnya membutuhkan waktu hampir sebulan untuk melacak pergerakan merpati hitam tersebut. Ia mendapat bantuan dari seorang pemburu lokal yang mengaku melihat spesies tersebut pada 1990.
"Pada saat itu, burung itu seperti makhluk mitos, karena kami sudah lama mengejarnya," kata Boersma.
Anggota ekspedisi memasang serangkaian jebakan kamera di Kilkerran, gunung tertinggi di pulau itu. Dua hari sebelum mereka dijadwalkan untuk pergi, kesabaran mereka terbayar. Salah satu kamera menangkap foto dan rekaman video burung merpati asli yang masih hidup.
Sebagai tambahan informasi, merpati tengkuk hitam ini ditetapkan sebagai spesies yang terpisah dari merpati yang saat ini banyak ditemukan. Sebelumnya, Merpati tengkuk hitam masih dianggap sebagai sub spesies merpati.
Namun karena adanya banyak perbedaan dengan Merpati, akhirnya merpati tengkuk hitam ditetapkan sebagai spesies terpisah pada 2014. (*)
Bagikan