Pertamina Gas Integrated Pipeline and Energy Summit 2025: Menyatukan Visi Energi Nasional Menuju Kemandirian dan Keberlanjutan

Kamis, 19 Juni 2025 18:10 WIB

Penulis:Pratiwi

pipes.jpg

JAKARTA (sijori.id) – PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, telah menyelenggarakan Pertamina Gas Integrated Pipeline and Energy Summit (PIPES) 2025 pada 17–18 Juni 2025 di Jakarta. Forum ini mempertemukan lebih dari 250 peserta yang berasal dari kalangan pemangku kepentingan, pelaku industri, perusahaan energi, dan mitra bisnis strategis, serta menghadirkan para pengambil kebijakan dan pelaksana industri energi dalam satu ruang dialog terbuka.

Mengusung tema “The First Integrated and Longest Gas Transmission Pipeline in South East Asia”, PIPES 2025 menyoroti pentingnya infrastruktur energi yang terintegrasi sebagai fondasi ketahanan dan kedaulatan energi nasional.

Dalam sambutan pembukanya, Direktur Utama PT Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso, menyampaikan bahwa Pertagas bersama Subholding Gas sebagai tulang punggung transmisi gas bumi nasional memiliki peran penting dalam memastikan distribusi energi yang andal dan merata.

   “Kami memastikan pemerataan jaringan pipa gas bumi ke kawasan industri strategis, serta menjalankan Roadmap Integrasi Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi Nasional sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan energi Indonesia,” ujar Gamal.

Ia juga menekankan peran strategis dalam menjamin ketersediaan infrastruktur penyaluran gas yang andal dan terintegrasi guna mendukung sektor industri seperti pupuk, pembangkit, kilang, dan industri lainnya.

Mewakili Menteri ESDM, Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam sambutan kuncinya menegaskan bahwa swasembada energi merupakan kunci utama dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

   “Melalui hilirisasi, kita mendorong peningkatan produksi dan pemanfaatan gas bumi dalam negeri. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur gas bumi, khususnya jaringan pipa, menjadi sangat penting sebagai tulang punggung distribusi energi nasional,” tegasnya.

Pernyataan ini didukung oleh SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero), Henricus Herwin, yang dalam paparannya menyoroti strategi Pertamina sebagai holding energi dalam mengintegrasikan rantai pasok minyak dan gas bumi dari hulu ke hilir.

   “Di tengah tantangan global, konsolidasi dan integrasi sistem energi nasional menjadi krusial—tidak hanya demi efisiensi, tetapi juga untuk menjaga kedaulatan dan keberlanjutan,” ujarnya.

Dari sisi pengembangan infrastruktur, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Harry Budi Sidharta, menegaskan bahwa PGN, sebagai Subholding Gas Pertamina, merupakan mitra strategis pemerintah dalam mendukung hilirisasi industri gas bumi melalui integrasi infrastruktur dan inovasi teknologi.

   “Hal ini semakin memperkuat posisi Subholding Gas Pertamina sebagai pemain kunci dalam mewujudkan infrastruktur gas yang terintegrasi serta agregasi gas bumi di Indonesia,” jelasnya.

PIPES 2025 menghadirkan dua sesi plenary yang membahas isu-isu strategis di sektor energi, melalui dialog terbuka mengenai harmonisasi regulasi dan keseimbangan antara kebutuhan pasar serta kedaulatan energi nasional. Forum ini juga mendorong digitalisasi dan penguatan infrastruktur gas bumi secara berkelanjutan.

Sesi plenary pertama bertema “Harmonizing Energy Regulations” menghadirkan regulator utama seperti Ditjen Migas, BPH Migas, Lemigas, SKK Migas, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Diskusi ini membahas pentingnya harmonisasi kebijakan untuk menciptakan kemandirian energi dari hulu ke hilir.

Sesi kedua bertema “Balancing Market Needs and Strengthening National Energy Sovereignty” menghadirkan mitra strategis Pertamina Gas, antara lain PT INALUM, Mubadala Energy, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), serta Direktur Utama PT Pertamina Gas. Diskusi menyoroti pentingnya menyeimbangkan kebutuhan industri dengan kepentingan nasional melalui penguatan pasokan energi domestik dan kebijakan yang proaktif. (*)