Saranjana, Kisah Gaib Kalsel yang akan Diangkat ke Layar Lebar

Senin, 04 Juli 2022 08:39 WIB

Penulis:Pratiwi

Saranja-Title-Poster-Green-Background-Alphabeth-min-732x400.png
Title Saranjana: Kota Ghaib garapan DHF Entertainment bakal segera tayang di bioskop.

 

KALSEL (sijori.id) - Cerita tentang Saranjana, sebuah kota gaib yang konon berada di Provinsi Kalimantan Selatan bakal diangkat ke layar lebar.

Diketahui, kota gaib yang disebut-sebut berlokasi di Kabupaten Kotabaru itu sempat viral karena beberapa artis seperti Ari Lasso dan Tantri "Kotak" dikabarkan pernah mengalami pengalaman mistis yang diduga berkaitan dengan kawasan tersebut.

Adapun karya ini digarap oleh DHF Entertainment, production house yang sebelumnya sempat naik daun lewat film Catatan Akhir Kuliah dan Iblis dalam Kandungan.

Johansyah Jumberan, selaku produser sekaligus salah satu penulis naskah bilang bahwa film berjudul Saranjana: Kota Gaib ini mengusung konsep horror petualangan.

Namun, Joe -sapaan Johansyah- belum membeberkan lebih jauh soal sinopsis atau gambaran umum kisah dari kisah film ini lantaran ingin memberi kejutan kepada para penikmat film horror Indonesia.

"Sebenarnya untuk skenario sudah final, sementara kita lagi berupaya melakukan pencarian talent dan segera berproduksi sih," ujar Joe.

Digadang-gadang, film Saranjana: Kota Gaib akan tayang di bioskop-bioskop pada awal 2023 mendatang. Ini mengingat proses produksi diprediksi memakan waktu lantaran syuting di beberapa tempat serta beberapa adegan bakal menggunakan teknologi CGI.

Sementara itu, terkait ide penggarapan film Saranjana: Kota Ghaib ini bukan datang begitu saja. Joe bilang, pihaknya belakangan melihat film beraliran horror di Indonesia sedang digandrungi banyak penonton.

Namun demikian, ia melihat cerita yang diangkat lebih banyak berada di Jawa. Sedangkan, untuk kisah-kisah mistis lainnya seperti di Kalimantan belum terangkat.

“Hampir enggak ada yang berlatar belakang (film horror) yang di luar Jawa. Makanya kita bawa Kalimantan. Kebetulan saya lahir juga di Kalimantan. Jadi menurut saya, kenapa sih kita enggak bikin yang beda,” ujar Joe. (*)