Senin, 06 Maret 2023 22:52 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi
(sijori.id) - Uni Emirate Arab (UAE) menandatangani kontrak senilai 1,5 miliar AED (setara dengan $408 juta USD) dengan pembuat kapal Indonesia, PT PAL, untuk pengadaan kapal multi-misi 163 meter, khususnya Landing Platform Dock (LPD).
Kesepakatan LPD ini diumumkan pada hari pertama IDEX/NAVDEX 2023 melalui siaran pers yang dikeluarkan oleh tim IDEX.
Pada NAVDEX 2023, PT PAL memamerkan model skala LPD yang sedikit lebih besar dari LPD kelas Makassar. Demikian seperti dilansir dari Naval News.
Menurut Harry Lye dari Shephard Media, LPD akan dibangun di Surabaya, dengan konstruksi yang akan dimulai tahun ini, dan kesepakatan tersebut mencakup konten UEA, khususnya dalam bentuk Abu Dhabi Ship Building (ADSB) RHIB dan Interceptors yang akan beroperasi dari platform.
Penandatanganan kontrak untuk LPD bukanlah hal yang tidak terduga, karena minat UEA terhadap kapal ini bukanlah hal yang baru. Dengan rencana untuk meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatannya, Angkatan Laut UEA telah mengirimkan tim untuk memeriksa LPD kelas Makassar milik TNI Angkatan Laut, KRI Banda Aceh (593) pada bulan April 2022. Menurut unggahan di Instagram Angkatan Laut Indonesia, tim Angkatan Laut UEA terdiri dari perwira operasi, insinyur, dan tenaga medis yang merasakan langsung kemampuan operasional kapal di atas kapal.
Tiga bulan kemudian, Indonesia dan UEA menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang menguraikan kemitraan ekonomi kedua negara, termasuk Kontrak Pembelian Landing Platform Dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dan Angkatan Laut UEA.
UEA akan membeli LPD dari PT PAL Indonesia
Kapal pendukung multiguna sepanjang 163 meter ini akan memiliki lebar 24 meter dan bobot 13.000 ton. Kapal ini akan memiliki sistem propulsi hibrida yang terdiri dari mesin 2x7280kW, yang mampu memberikan kecepatan maksimum 20 knot. LPD baru ini akan memiliki daya tahan 30 hari di laut dan jangkauannya akan melebihi 10.000 mil laut.
LPD baru ini akan mampu membawa helikopter 3xEC 725 di geladak dan helikopter 2xEX 725 di hanggar. UAV dengan fasilitas darat juga akan dikerahkan di atas kapal baru ini.
Senjata utama LPD akan berupa senapan 76 mm atau 57 mm. Persenjataan lainnya akan terdiri dari senapan 40 mm dan RWS 4×12,7 mm, atau sistem senjata jarak dekat 2x35 mm, dan senapan 4×12,7 mm.
Selain kemampuan amfibinya, LPD baru ini akan mampu melakukan misi bantuan kemanusiaan, bantuan bencana dan operasi evakuasi massal, operasi penyeberangan laut, dukungan logistik, serta komando dan kendali armada. (*)
Bagikan