Gamelan
Jumat, 24 Juni 2022 17:48 WIB
Penulis:Pratiwi
SOLO (sijori.id) – Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar Gora Monggang Malam Gelar Kesenian dan Serah Terima Gamelan Raras Arrum oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS Solo, Kamis 23 Juni 2022 malam. Acara tersebut diselenggarakan di Pendhapa R. Ng. Yasadipura Javanologi UNS.
Rektor UNS Jamal Wiwoho dalam sambutannya menuturkan, PUI Javanologi merupakan salah satu dari tiga PUI yang ada di UNS. Di mana PUI Javanologi berfokus pada pengembangan budaya, khususnya budaya Jawa.
Dia berharap, seperangkat gamelan tersebut bisa dioptimalkan oleh seluruh mahasiswa dan civitas akademika UNS untuk menggerakkan nafas kesenian dan budaya Jawa.
"Saya berharap gamelan itu bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan nafas kesenian dan budaya Jawa, sehingga para mahasiswa dan civitas akademika UNS mampu menggunakan gamelan ini dengan baik," tutur Jamal.
Raras Arrum terdiri atas dua kata, Raras yang berarti nada atau harmoni yang indah, sedangkan Arrum yang berarti wangi. Raras Arrum diberikan sebagai nama gamelan PUI Javanologi UNS agar tercipta berjuta karya kebajikan yang membawa kesentausaan, kekuatan yang penuh kasih, dan mampu mendorong cipta karya UNS sebagai perguruan tinggi berkelas dunia.
Lebih lanjut, Gamelan Raras Arrum merupakan hibah dari IKA UNS yang diterima oleh PUI Javanologi pada 28 April 2022. Gamelan itu menjadi simbol persatuan, tekad, dan semangat berkarya seluruh keluarga besar PUI Javanologi UNS.
Berlangsung Meriah
Pantauan Eduwara.com, acara tersebut diawali dengan pertunjukan Tari Srimpi Gambir Sawit oleh Paguyuban Langen Mataya. Setelah penandatanganan dan penyerahanterimaan secara simbolis dari IKA UNS kepada rektor, acara dilanjutkan dengan konser gamelan Gora Monggang oleh Dedek Gamelan Orchestra dan mahasiswa UNS.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Solo yang membawakan komposisi kreasi karawitan berjudul Arunika. Kemudian ditampilkan Solah Bawa Gora Monggang oleh Fajar Satriadi dan Komunitas Mantra Gula Klapa.
Acara berlangsung meriah, terlebih lagi ketika dilangsungkan pembacaan geguritan. Di mana pembacaan tersebut dilakukan oleh Rektor UNS; Bupati Magetan Suprawoto; dan Ketua PUI Javanologi Sahid Teguh Widodo.
Di akhir acara, seluruh tamu undangan diberi kesempatan untuk menari bersama dengan para penari dalam penampilan Solah Bawa Gora Monggang yang mengambil Candi Sukuh menjadi ide garapannya. Melalui menari bersama itu, menjadi simbol penghormatan dan doa bersama untuk kesuburan PUI Javanologi. (K. Setia Widodo)
Bagikan