Xpeng
Rabu, 12 November 2025 16:55 WIB
Penulis:Pratiwi

TIONGKOK (Sijori.id) - Produsen mobil listrik asal Tiongkok, Xpeng, tak hanya sibuk mengembangkan mobil listrik dan kendaraan terbang. Pada ajang AI Day di Guangzhou, perusahaan ini juga memperkenalkan generasi terbaru dari robot humanoid IRON, yang kini memasuki generasi kedelapan. Menariknya, Xpeng berencana mulai memproduksi massal robot ini pada akhir 2026.
Berbeda dari desain kaku yang umum digunakan perusahaan lain, Xpeng justru tampil berani. Desain robot terbarunya dibuat lebih “feminim”, dengan bentuk tubuh yang melengkung halus dan ekspresi wajah yang lebih ramah. Perusahaan bahkan menawarkan tingkat kustomisasi tinggi: pengguna bisa memilih warna kulit sintetis, tipe tubuh (tinggi, pendek, atletis, hingga chubby), gaya rambut, bahkan pakaian yang kelak bisa diganti sesuai selera.
Robot ini dilengkapi kulit sintetis bertekstur hangat agar terasa lebih “manusiawi” saat disentuh. Namun berbeda dari kompetitor seperti 1X yang mengarahkan robotnya untuk pekerjaan rumah tangga atau industri, Xpeng memilih jalur lain. Robot IRON generasi baru ini akan difokuskan untuk layanan publik — seperti pemandu wisata, resepsionis, hingga asisten belanja di toko-toko Xpeng.
CEO Xpeng, He Xiaopeng, menjelaskan bahwa banyak perusahaan gagal mengoptimalkan robot di pabrik karena efektivitasnya rendah untuk tugas berulang. “Kami percaya robot justru lebih cocok untuk berinteraksi dengan manusia, bukan menggantikan pekerja industri,” ujarnya.
Generasi sebelumnya, IRON 7, sempat memandu tur di kantor pusat baru Xpeng di Guangzhou. Robot itu berjalan sambil berbicara dengan logat Amerika yang fasih, meski gerakannya masih kaku. Versi kedelapan dijanjikan lebih cerdas dan luwes, dengan sistem AI yang ditingkatkan hingga 2250 TOPS computing power dan teknologi canggih yang juga digunakan pada mobil Xpeng — seperti VLT, VLA, dan VLM.
Selain bisa berjalan lebih alami, tangan robot kini memiliki 22 derajat kebebasan gerak, memungkinkan ia memegang benda kecil dengan lembut. Xpeng juga menegaskan bahwa robot ini akan mematuhi tiga hukum robotika Isaac Asimov, plus satu tambahan: robot tidak boleh membocorkan data pemiliknya.
Meski tampil impresif, beberapa pengamat menilai Xpeng masih belum menjawab pertanyaan besar: berapa harga jualnya dan apakah dunia benar-benar membutuhkan robot “feminim” dengan fitur personalisasi sedetail itu? Waktu akan menjawab, seiring Xpeng melangkah menuju ambisinya menjadikan robot sebagai bagian dari interaksi sosial manusia di masa depan. (*)
Bagikan