Bermula 2016, Pasar Mie Jeng-Kang, Kini, Meluas

Pratiwi - Jumat, 27 Mei 2022 07:24 WIB
mie Jeng-Kang

JAKARTA (sijori.id) - Berangkat dari modal seadanya, sekarang bisa bangun usaha. Kalimat ini yang sampai sekarang tidak disangka-sangka oleh pasangan suami istri yakni Edi dan Indah.

Cerita bermula dari minat dan hobinya dalam memasak, Indah selaku istri dari Edi alias Acong melihat adanya peluang bisnis yang dirasa cukup menjanjikan.

Pasalnya, istri Edi ini sering melihat gerombolan anak-anak yang lalu lalang di sekitar rumah. Ditambah lagi, lokasi tempat ini berdekatan dengan beberapa sekolah.

Kemudian, Dia pun memberanikan diri untuk mendirikan sebuah usaha bisnis yang bergerak di bidang kuliner yang diberi nama Mie Jeng-Kang.

Nama Mie Jeng-Kang diambil dari kata ‘Jeng’ yang artinya perempuan sedangkan ‘Kang’ itu laki-laki. Dengan adanya nama tersebut, diharapkan para kaum hawa dan adam menyukai makanan yang dijual ditempat ini.

"Jadi bukan abis makan mie terus ngejengkang yaa. Konotasinya bukan seperti itu,” kata Acong.

Awalnya, tempat usaha yang berdiri sejak tahun 2016 hanya menyediakan mie dengan porsi kecil atau bisa orang menyebutnya 'mie gaul' serta minuman yang dibanderol dengan kisaran harga Rp2.000 sampai Rp5.000. Kini, lambat laun tempat usaha ini berkembang hingga pendapatannya mencapai ratusan juta rupiah dalam waktu satu bulan.

Pasangan sejoli ini menjual sekitar 9 box mie yang berisi 40 bungkus per box dalam sehari. Jadi, jika dihitung dalam waktu satu hari suami istri ini berhasil menjual sekitar 360 porsi.

Tidak hanya menjual mie saja, mereka juga menjual berbagai jenis minuman, cemilan seperti kripik sebagai penlengkap. Selain itu, mereka juga menyediakan es krim sebagai makanan penutup sekaligus penghilang rasa pedas setelah menikmati Mie Jeng-Kang.

Menurut Edi, jeripayah yang selama ini ia lakukan tidak terlepas dari promosi yang dilakukan oleh pelanggannya sendiri. Tempat usaha ini tidak melakukan promosi melainkan para pengunjung yang dengan sukarela menganjak para temanya untuk makan ditempat ini dan mengunggahan foto atau video ke media sosialnya.

"Jadi mulut ke mulut aja,"ungkap Edi

Sekarang, atas kerja keras dan kesabaran yang dimiliki dua sejoli ini telah membuahkan hasil. Dulu yang hanya nekat berjualan dengan memanfaatkan uang yang ada didompet sebesar Rp88.000 sebagai modal. Sekarang, penghasilan per harinya mencapai Rp8-9 juta.

“Sekarang alhamdulillah, dulunya susah cari modal sekarang mereka yang cari kita dengan menawarkan pinjaman sampai ratusan juta (Rupiah). Tapi itu semua Acong tolak,” Kata dia

Ke depannya, Edi akan melebarkan sayap dengan membuka cabang khusus take away agar pelanggan bisa lebih leluasa dalam memesan. Hal ini dikarenakan jam operasionalnya terbatas dari pukul 08.00 hingga 17.00.

Harga di tempat Mie Jeng-Kang ini cukup terjangkau dengan menu yang ditawarkan cukup sederhana. Adapun variannya hanya mie goreng dan rebus dengan tingkat kepedasan yang beraneka ragam dengan irisan sawi, kol, sosis, dan bakso.

Tingkat kepedasan Mie Jeng-Kang, dimulai dari level 0, -1/4, 1/4, 1/2, dan 1. Baluran sambal dengan bumbu rahasia serta ciri khas yang dimilinya, Mie Jeng-Kang ini sangat menarik dan menggugah selera sehingga patut untuk dicoba.

Tempat makan Mie Jeng-Kang berada di Gang SD No.44, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (*)

Editor: Pratiwi
Tags mie jeng kangBagikan

RELATED NEWS