Gandeng Perusahaan Korea Selatan, Makassar segera Terapkan Teknologi Food Waste
MAKASSAR (sijori.id) - Pemerintah Kota Makassar resah dengan menggunungnya sampah makanan. Keresahan itu dijawab dengan segera menerapkan pengelolaan sampah makanan melalui teknologi food waste atau menjadi manggot, menyusul hasil uji coba dijalankan tim Entomo.co, perusahaan asal Korea yang dinilai berhasil.
"Teknologi manggot yang kita uji di Makassar, ternyata lebih bagus hasilnya dari negara asalnya, yaitu di Korea," ujar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dikutip pada Selasa 31 Mei 2022.
Pria akrab disapa Danny Pomanto itu saat meninjau uji teknologi Food Waste Bank Based on The BSF Breeding Technology dijalankan tim Entomo.co di bank sampah setempat, mengatakan kehadiran teknologi pengolahan sampah itu bisa menjadi lebih bermanfaat.
"Matahari sangat menentukan (proses pengolahan), di Makassar ternyata cocok. Kita akan segera menerapkan. Sampah di Makassar ini memang perlu diurai," papar Danny.
Dengan konsep pengolahan sampah ini, diharapkan sampah di Kota Makassar bisa berkurang, tentunya harus dikelola dengan baik agar menjadi lebih berguna.
"Dalam satu hari, Kota Makassar menghasilkan sampah yang didominasi sampah makanan. Karena Makassar ini kota kuliner, dengan kehadiran teknologi ini saya pikir sangat membantu," tuturnya menekankan.
Danny Pomanto bilang, kapasitas satu alat teknologi itu bisa mengelola sampah makanan sebanyak tiga ton per hari. Harganya pun cukup besar mencapai Rp2 miliar.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Makassar, Sahararuddin menjelaskan keluaran (output) dari teknologi tersebut dapat membuat pupuk organik yang berguna bagi tumbuhan.
"Jadi, sampah ini kita ambil dari restoran, toko-toko makanan dan sejenisnya, lalu dimasukkan, diolah. Hasilnya itu diurai manggot selama 40 hari dan outputnya 90 persen menjadi pupuk organik,” ujarnya.
Tidak hanya itu, kata Sahar, hasil dari teknologi food waste dapat menghasilkan berbagai macam produk kosmetik, dan minyaknya bisa jadi biosel sebagai bahan bakar.
“Di Korea, minyak hasil pengelolaan sampah makanan ini sangat berguna. Kelebihan dari teknologi ini, di Kota Makassar bisa dibuat industrinya sendiri serta memberdayakan masyarakat. Karena manggot ini bisa diekspor dan bisa dibuat sabun kecantikan," ucapnya. (*)