- SCIENCETECH
- SEPUTAR SIJORI
- Destinasi & Kuliner
- Ekonomi, Fintech & UMKM
Gunung Api Tertinggi di Rusia Embuskan Awan Debu Sepanjang 1.600 Km

KAMCHATKA (sijori.id) - Gunung berapi tertinggi di Eurasia telah meletus hebat, menimbulkan awan debu dan abu sepanjang 1.600 kilometer. Klyuchevskoy, terkadang disebut sebagai Klyuchevskaya Sopka, adalah gunung berapi strato aktif di Semenanjung Kamchatka Rusia. Wilayah ini merupakan merupakan rumah bagi lebih dari 300 gunung berapi lainnya. Puncak Klyuchevskoy berada pada ketinggian 4.750 meter di atas permukaan laut. Ini menjadikannya lebih tinggi dari gunung berapi lainnya di Asia atau Eropa.
Menurut Observatorium Bumi NASA sebagaimana dikutip Live Science Rabu 15 November 2023, Klyuchevskoy terus meletus sejak pertengahan Juni. Namun pada 1 November, ledakan gunung berapi besar mengeluarkan semburan asap dan abu, yang mencapai ketinggian maksimum 12 km di atas permukaan bumi.
Asap dan gumpalan abu mendorong Tim Respon Letusan Gunung Berapi Kamchatka (KVERT) untuk sementara menaikkan tingkat kewaspadaan penerbangan menjadi merah tingkat tertinggi. Langkah yang membuat pesawat dilarang terbang di area tersebut. Beberapa sekolah juga dievakuasi akibat meningkatnya polusi udara .
Satelit Landsat 8, yang dijalankan bersama oleh NASA dan Survei Geologi Amerika menangkap gambar yang mencolok dari gumpalan letusan. Terlihat gumpalan lava merah dan asap abu-abu menonjol dibandingkan warna biru di sekitar awan berwarna.
Satelit Aqua milik NASA juga menangkap gambar warna yang lebih luas dari asap tersebut. Foto menunjukkan asap tersebut memiliki panjang sekitar 1.600 km saat foto diambil. Namun gumpalan tersebut mungkin akhirnya membentang hingga sepanjang 2.255 km.
Menurut KVERT, letusannya hanya berlangsung selama beberapa hari dan sekarang tampaknya Klyuchevskoy mungkin sudah berhenti meletus sama sekali.
Semenanjung Kamchatka adalah bagian dari Cincin Api Pasifik — sabuk tektonik sepanjang 40.200 km yang membatasi Samudera Pasifik dan berisi sekitar tiga perempat gunung berapi aktif di dunia .
Meskipun jejak asap dan abu yang dikeluarkan Klyuchevskoy sangat besar, namun masih jauh dari letusan terbesar yang pernah terjadi. Gumpalan letusan tertinggi yang tercatat dalam sejarah adalah pilar asap, abu, dan uap air yang menjulang tinggi dari letusan gunung berapi bawah laut Tonga pada Januari 2022. Ketinggiannya mencapai 57 km di atas permukaan laut .
Setelah letusan Tonga, para ilmuwan memperingatkan bahwa jumlah uap air yang dilepaskan ke stratosfer dapat melemahkan lapisan ozon . Dan pada bulan September tahun ini, para ilmuwan sebagian mengaitkan letusan tersebut sebagai penyebab lubang ozon yang sangat besar di atas Antartika.
Namun, letusan terbaru Klyuchevskoy kemungkinan besar tidak akan berdampak nyata pada lapisan ozon karena kandungan uap airnya jauh lebih sedikit dan tidak mencapai atmosfer setinggi itu. (*)