Marsetio: Batam New Port Berstandar Internasional

Pratiwi - Jumat, 18 Februari 2022 20:25 WIB
Penasehat Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Kemenko Marves, Laksamana TNI (Purn) Marsetio (kiri)

BATAM (sijori.id) - Penasehat Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Kemenko Marves, Laksamana TNI (Purn) Marsetio menegaskan, rencana implementasi pembangunan Batam New Port akan berstandar Internasional dengan konsep green and smart port.

Hal ini ia ungkapkan pada saat rapat koordinasi percepatan pembangunan Batam New Port di Balairungsari, BP Batam pada Jumat (18/2/2022) pagi.

“Kita harapkan Batam bisa menjadi hub untuk kegiatan kemaritiman dan perekonomian dengan standar green and smart port sehingga akan didesain untuk jangka waktu hingga 2045 dari segi IT, lingkungan, pembangunan yang berkelanjutan dan termasuk keberpihakan dari pada climate change, jadi desain sesuai standar internasional,” katanya.

Dijelaskan, kehadiran mereka untuk mendata dan menilai peluang Tanjung Pinggir menjadi Batam New Port.

BACA JUGA

"Jadi hari ini kita mem-breakdown dan mendata apa yang dimiliki dan dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) yang nantinya sebagai lembaga di bawah Kementerian Keuangan dan BUMN untuk menilai dan membuat Feasibility Study (FS) apakah layak atau tidak Tanjung Pinggir dijadikan sebagai Batam New Port," tegasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, aktivitas pelabuhan Singapura rata-rata mencapai 33 sampai 35 juta TEUs per tahun. Dimana, dari data kegiatan dipelabuhan, aktivitas bongkar muat barang dimaksud sekitar 18 sampai 19 juta TEUs berasal dari Indonesia. “Seperti dari pelabuhan Malayati, Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Batam, Jakarta, Banten, Makassar, Surabaya, Semarang, Samarinda, Balikpapan, hingga Manado,” ucapnya.

"Itu semua datanya ke Singapura. Sekarang dengan hadirnya pelabuhan ini, kita harapkan datangnya ke Indonesia. Apalagi Pelindo sudah bersatu dari Pelindo 1 hingga 4 menjadi satu Pelindo. Di mana dalam setahun data dari pelabuhan di bawah Pelindo kurang lebih hampir 18 juta sampai dengan 19 juta TEUs. Saya kira ini sebuah momentum dan sudah dicanangkan oleh Pak Menko Marves dimana sebelum tahun 2024 harus sudah tuntas," ungkap Marsetio.

Hadir dalam rapat Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad; Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar, dan Delegasi peserta dari Kementerian ATR, Kementerian Perhubungan, BPKP, Pusat Hidro Oseanografi TNI AL, KSOP Khusus Batam, PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur), dan Persero Batam.

Batam New Port pertama kali diperkenalkan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan saat meninjau lahan bakal pelabuhan tersebut pada Senin 24 Januari 2022.

Pelabuhan itu akan berlokasi di Tanjungpinggir, Sekupang, Pulau Batam. Disebutkan pelabuhan ini akan lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Batam New Port akan menjadi pelabuhan Kargo, Kontainer, Liquid Bulk, Bulk Carrier Internasional dengan konsep Green Smart Sea Port.

Lokasi pelabuhan milik BUMN, PT Persero Batam seluas 94 hektare, Kelak akan diperluas hingga 330 hektare dengan kedalaman airnya sekitar 40 meter.

(*)

Editor: Pratiwi
Tags batam new portBagikan

RELATED NEWS