Pertumbuhan Kredit Bank Jatim 12,61% pada Kuartal III-2023

Pratiwi - Senin, 30 Oktober 2023 19:40 WIB
null

JAKARTA (sijori.id) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim mencatat pertumbuhan penyaluran kredit yang melampaui rata-rata industri perbankan pada kuartal III-2023.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyampaikan, Bank Jatim berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan selama kuartal III-2023, yaitu sebesar 12,61% secara year-on-year (yoy). Capaian ini melebihi industri perbankan yang mencatat penyaluran kredit sebesar 8,96% yoy pada akhir September 2023.

Didorong oleh pertumbuhan tersebut, penyaluran kredit Bank Jatim pada kuartal III-2023 mencapai Rp51,7 triliun, meningkat dari Rp45,9 triliun yang dibukukan perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi di sektor produktif (komersial & SME) dengan pertumbuhan sebesar 25,44% yoy, dan sektor konsumer dengan pertumbuhan sebesar 4,74% yoy.

”Kami rasa akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat,” papar Busrul dalam konferensi pers Analyst Meeting Paparan Kinerja Kuartal III-2023 Bank Jatim di Hotel Alila SCBD, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023.

Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit, Rasio loan to deposit ratio (LDR) Bank Jatim pun turut meningkat ke posisi 61,49% dari 55,4% yang tercatat pada Triwulan III tahun 2022.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL) Bruto Bank Jatim turun dari 3,72% pada Triwulan III 2022 menjadi 2,74% pada Triwulan III 2023. Akan tetapi, NPL Neto Bank Jatim mengalami peningkatan secara tahunan dari 0,99% menjadi 1,22%.

Busrul menjelaskan, hingga September 2023, Bank Jatim berhasil mencapai beberapa target strategis yang telah ditetapka, di antaranya adalah pertumbuhan aset sebesar 8,69% yoy atau mencapai Rp107 triliun. Adapun kontribusi yang signifikan dari peningkatan aset produktif, seperti kepemilikan surat berharga yang naik sebesar 10,29% yoy, penyaluran kredit yang tumbuh 12,61% yoy, dan pendapatan bunga dari pengelolaan aset produktif yang tumbuh 3,8% yoy.

Sementara itu, laba bersih Bank Jatim pada akhir September 2023 mencapai Rp1,09 triliun, menurun 9,02% yoy dari Rp1,2 triliun yang dicetak perseroan pada akhir kuartal III-2023.

Busrul melanjutkan, sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk tahun 2023, yaitu menjadi BPD terkemuka di Indonesia dan menjadi rujukan bagi kelompok sebaya, Bank Jatim secara agresif mengembangkan bisnis di luar pasar yang sudah dikuasai.

Bank Jatim menjadikan pasar yang sudah dikuasai sebagai titik awal untuk memasuki wilayah pasar baru. Contohnya, Bank Jatim aktif dalam penyaluran kredit produktif, pengumpulan dana murah untuk segmen atas, dan layanan devisa. Selain itu, upaya digitalisasi diterapkan untuk meningkatkan pengalaman perbankan nasabah yang ada serta menarik pelanggan baru.

Bank Jatim mengambil beberapa strategi untuk memasuki bisnis baru, salah satunya adalah menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat umum.

Di sisi transaksional, Bank Jatim menawarkan layanan khusus, seperti Layanan Jatim Prioritas, kepada nasabah dengan dana kelolaan di atas batas tertentu. Layanan ini memberikan keunggulan seperti suku bunga simpanan yang kompetitif, diskon dari mitra merchant, dan layanan khusus di beberapa outlet bisnis dan cabang Bank Jatim.

Bank Jatim juga terus mengembangkan layanan digital untuk mempermudah nasabah dan calon nasabah dalam bertransaksi. Melalui kemitraan dengan distribusi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan, Bank Jatim meluncurkan aplikasi JConnect Invest.

Tujuan peluncuran aplikasi ini adalah memudahkan nasabah berinvestasi dalam Surat Berharga Retail Negara. Selain itu, Bank Jatim juga menawarkan layanan pembukaan rekening online dengan JConnect PRO, yang memungkinkan calon nasabah membuka rekening tanpa harus datang ke kantor. Layanan ini memberikan kontribusi positif dalam peningkatan Dana Pihak Ketiga yang dihimpun, penggunaan JConnect sebagai merek digital Bank Jatim, peningkatan jumlah rekening nasabah, serta pendapatan berbasis biaya.

Bank Jatim juga mengembangkan digitalisasi dalam ekosistem Pemerintah Daerah melalui layanan Elektronik Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Melalui kemitraan dengan kota/kabupaten di Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi, ETPD memudahkan masyarakat dalam bertransaksi finansial dengan menggunakan layanan Bank Jatim dari hulu ke hilir.

"Kami berharap masyarakat dan stakeholder terus mendukung Bank Jatim demi akselerasi bisnis yang tidak hanya tumbuh secara organik, tapi juga non-organik," pungkas Busrul. (*)

Tags Bank JatimBagikan

RELATED NEWS