Realisasi KUR Pemerintah Capai 84 Persen
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melaporkan bahwa penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp249,81 triliun per 15 Desember 2023. Dana tersebut berhasil disalurkan kepada 6,02 juta debitur di seluruh Indonesia.
Realisasi KUR ini mencapai 84,1% dari target pemerintah sepanjang tahun ini, yang mencapai Rp297 triliun. Walaupun demikian, angka ini masih di bawah realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp365,96 triliun.
Secara kumulatif, penyaluran KUR telah mencapai Rp1.568,5 triliun sejak tahun 2015 hingga 15 Desember 2023, dengan jumlah debitur mencapai 50,07 juta selama periode tersebut.
Menurut laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), mayoritas penerima KUR pada tahun ini adalah debitur yang baru pertama kali mengakses KUR, mencapai 70% dari total penerima KUR.
Sementara itu, debitur KUR yang mengalami kenaikan kelas atau bergraduasi mencapai 53%, menunjukkan bahwa semakin banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memanfaatkan KUR dan meningkatkan kapasitas usaha mereka.
Jokowi Protes karena Penyaluran KUR yang Masih Kurang Agresif
Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penempatan dana bank yang cenderung lebih banyak diarahkan untuk investasi dalam Surat Berharga Negara (SBN), Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI), dan instrumen keuangan lainnya, dibandingkan dengan penyaluran kredit.
Ia menegaskan pentingnya peran perbankan dalam menggeliatkan sektor riil ekonomi dengan menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM.
Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta pada Rabu, 29 November 2023, beliau menyatakan keprihatinannya terhadap kecenderungan perbankan yang lebih aktif dalam investasi surat berharga negara (SBN) daripada mengalirkan dana melalui penyaluran kredit.
Beliau juga menyampaikan kepada Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, bahwa seringkali menerima keluhan dari pelaku usaha mengenai kendala dalam mendapatkan kredit. Poin ini mencerminkan keprihatinan atas surutnya peredaran uang di Indonesia.
"Tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama untuk UMKM," tegas Presiden Jokowi pada saat itu. (*)