SKK Migas Tingkatkan Target Investasi Eksplorasi hingga US$3 Miliar
JAKARTA (sijori.id) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupaya terus untuk meningkatkan investasi di sektor hulu migas melalui peningkatan target investasi eksplorasi hingga US$3 miliar atau sekitar Rp45 triliun (kurs RP14.900 per dolar AS).
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengungkapkan, berdasarkan tren transisi energi maka pertumbuhan penggunaan gas akan lebih tinggi dibandingkan minyak, karena gas relatif bersih dan diterima dalam era energi transisi energi ini.
“Meskipun secara prosentase bauran energi minyak dan gas menurun, namun dari volume mengalami peningkatan. Untuk itu, peningkatan produksi migas menjadi sebuah kebutuhan dan harus didukung penemuan cadangan migas yang baru agar produksi bisa berkelanjutan," kata Benny dalam diskusi media yang di kantor SKK Migas pada Rabu, 17 Mei 2023.
Benny menambahkan, jika melihat target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD), investasi eksplorasi menjadi sangat penting. Maka upaya peningkatan investasi eksplorasi, juga menjadi salah satu acuan dari investor bagaimana daya saing antar negara bisa terkait investasi hulu migas.
Lebih lanjut Benny menyampaikan jika tahun 2023 jumlah pengeboran sumur eksplorasi ditargetkan sebanyak 57 sumur, maka tahun 2024 diperkirakan akan meningkat hingga 97 sumur dan tahun 2025 serta seterusnya ditargetkan bisa diatas 100 sumur.
“Saat ini Pemerintah terus meningkatkan daya saing investasi hulu migas, upaya ini terlihat dengan semakin meningkatnya minat investasi di sektor eksplorasi. Untuk tahun 2023, rencana investasi hulu migas mencapai US$1,7 miliar atau meningkat sekitar 112% dan tercatat adalah investasi eksplorasi tertinggi sejak tahun 2015”, tandasnya. (*)