Kamis, 21 Agustus 2025 09:57 WIB
Penulis:Pratiwi

MEDITERANIA (sijori.id) - Dalam sebuah pencapaian luar biasa di bidang arkeologi maritim, Angkatan Laut Prancis menemukan kapal dagang abad ke-16 yang terbaring di kedalaman 2.567 meter di Laut Mediterania, tepat di lepas pantai glamor Saint-Tropez. Sementara ini diberi nama Camarat 4, penemuan menakjubkan ini bukan hanya mencatat rekor nasional baru untuk arkeologi bawah laut, tetapi juga membuka bab tersembunyi dari sejarah Renaisans.
Kapal yang Membeku dalam Waktu
Bayangkan sebuah kapal yang seakan membeku dalam waktu, tak tersentuh selama lebih dari 400 tahun, terbaring dalam kegelapan membeku di dasar laut. Itulah Camarat 4—kapal dagang sepanjang 30 meter, terjaga begitu utuh seolah hanya tertidur di bawah gelombang.
Yang membuat penemuan ini mengagumkan bukan hanya usianya atau tingkat pelestariannya—tetapi kedalamannya. Pada 2.567 meter, Camarat 4 menjadi salah satu temuan arkeologi terdalam yang pernah dicatat, hanya kalah dari USS Samuel B. Roberts, kapal perusak era Perang Dunia II yang ditemukan di Laut Filipina pada kedalaman 6.895 meter.
Rahasia dari Kedalaman Renaisans
Saat para arkeolog menjelajahi bangkai kapal ini, mereka menemukan harta karun artefak—hampir 200 kendi keramik yang dihiasi dengan motif bunga, salib, dan monogram suci “IHS.” Simbol-simbol ini mencerminkan iman dan seni pada era Renaisans.
Namun, kargo kapal ini menyimpan lebih dari sekadar keindahan. Batangan besi yang dibungkus serat tanaman dengan hati-hati ditemukan untuk melindungi dari kelembapan—menunjukkan betapa pentingnya besi bagi ekonomi abad ke-16. Saat itu, besi sama pentingnya dengan baterai litium-ion saat ini—menjadi bahan vital untuk perkakas, senjata, dan infrastruktur di seluruh Eropa dan Mediterania.
Penemuan ini membuka wawasan baru tentang jalur perdagangan kuno, mengungkap bagaimana aktivitas dagang membentuk koneksi antarperadaban Mediterania.
Teknologi Bertemu Sejarah di Kedalaman Laut
Penemuan luar biasa ini bukanlah kebetulan—melainkan hasil kerja sama mutakhir antara Angkatan Laut Prancis dan DRASSM (Department of Underwater and Submarine Archaeological Research / Departemen Penelitian Arkeologi Bawah Laut dan Bawah Permukaan).
Dengan dukungan drone bawah laut canggih, kamera 4K, teknologi pemetaan 3D, dan lengan robotik, tim ini menaklukkan kedalaman ekstrem untuk mendokumentasikan dan mengangkat artefak dengan presisi tinggi. Setiap artefak akan melalui proses konservasi di laboratorium khusus, sementara model digital 3D memastikan kisah situs ini tetap hidup untuk generasi peneliti mendatang.
Bahkan di Sini, Polusi Tetap Ada
Meski berada di lokasi terpencil, dasar Laut Mediterania ini tetap menunjukkan jejak dampak manusia modern: botol plastik, jaring ikan, dan kaleng minuman ditemukan berserakan di sekitar bangkai kapal. Pengingat pahit ini kontras dengan kondisi kapal berusia ratusan tahun yang masih terjaga.
Tonggak Baru dalam Arkeologi Maritim
Walau Camarat 4 mencatat rekor kedalaman arkeologi Prancis, rekor dunia masih dipegang oleh USS Samuel B. Roberts. Namun, makna penemuan ini jauh melampaui sekadar peringkat—Camarat 4 adalah bukti kemenangan teknologi, ketekunan, dan keinginan manusia yang tak pernah padam untuk mengungkap masa lalunya.
Dari muatan hingga konstruksinya, bangkai kapal ini membisikkan rahasia tentang perdagangan, iman, dan kecerdikan era Renaisans—kisah yang menunggu untuk diungkap seiring penelitian berlanjut. (*)
Bagikan