IMF
Selasa, 19 Desember 2023 13:51 WIB
Penulis:Pratiwi
WASHINGTON - Bantuan Amerika untuk Ukraina benar-benar terkuras. Gedung Putih mengatakan mereka hanya mempunyai cukup uang untuk membeli satu paket bantuan lagi.
Paket bantuan itu rencananya akan diumumkan minggu ini. Setelah itu, Gedung Putih tidak akan memiliki lagi kewenangan pengisian kembali. Hal itu disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan Senin 18 Desember 2023.
Sebelumnya Pengawas Keuangan Pentagon Michael McCord memberi tahu Kongres bahwa Departemen Pertahanan bermaksud untuk mentransfer lebih dari US$1 miliar dari berbagai rekening alokasi. Dana itu untuk menggantikan peralatan dan layanan yang diberikan ke Ukraina.
“Setelah dana ini dikeluarkan, Pentagon akan kehabisan dana untuk bantuan keamanan ke Ukraina,” McCord memperingatkan.
Baik Kirby maupun McCord mendesak Kongres meloloskan rancangan undang-undang tambahan belanja keamanan nasional sebesar US$106 miliar. Dana itu mencakup $61 miliar bantuan militer untuk Ukraina. Permintaan belanja tambahan Pemerintahan Biden juga mencakup bantuan militer untuk Israel, dana untuk meningkatkan persaingan dengan China di Indo-Pasifik, serta keamanan di sepanjang perbatasan Amerika dengan Meksiko. Namun usulan tertahan karena perselisihan dengan Partai Republik mengenai keamanan tambahan di perbatasan selatan.
Kirby menambahkan hanya dalam 24 jam terakhir, puluhan drone dan setidaknya satu rudal jelajah menghantam kota-kota Ukraina. Dan tentu saja saja itu semua terjadi dalam konteks pasukan Rusia yang mencoba melakukan serangan darat di Ukraina.
Namun menurut Kirby upaya ini belum berhasil. Karena Ukraina mempunyai persenjataan dan sumber daya yang baik serta mampu bertahan melawan gerakan ofensif Rusia ini. “ Hanya saja Ukraina masih membutuhkan bantuan Amerika. Untuk itu kami mendesak Kongres untuk bertindak,” katanya.
Baik Kirby maupun McCord tidak mengatakan apa yang akan ada dalam paket berikutnya atau berapa nilai yang dimilikinya.
Tidak Bertahan Lama
Sejumlah pejabat di Amerika mengatakan Rusia mulai melihat momentum dalam serangannya di wilayah Donetsk dan Kharkiv. Para mereka telah memperingatkan bahwa Kyiv tidak akan bertahan lama melawan Rusia tanpa bantuan.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa Ukraina bisa menahan serangan Rusia selama beberapa bulan. Dengan skenario terburuk berupa kemunduran signifikan atau bahkan kekalahan pada musim panas. Pejabat itu mengatakan tidak ada jaminan keberhasilan meski ada bantuan Amerika. Namun Ukraina pasti akan gagal tanpa Amerika.
Negosiasi mengenai rancangan undang-undang pengeluaran antara Gedung Putih dan Partai Republik sedang berlangsung. Namun kemungkinan besar tidak akan selesai pada akhir tahun ini. Ini adalah berita buruk bagi Ukraina, yang tidak punya waktu untuk memihaknya.
Sementara itu dari medan perang dilaporkan, secara umum situasi tetap beku. Baik dari segi cuaca maupun pergerakan. Namun Rusia mendapatkan keunggulan, terutama di wilayah Donetsk. Pasukan Rusia juga melanjutkan operasi ofensif di sepanjang garis Kupyansk-Svatove-Kreminna, dekat Bakhmut. Juga dekat Avdiivka, barat dan barat daya Kota Donetsk, serta di barat Oblast Zaporizhia.
Kombinasi dari kekurangan amunisi artileri dan keterlambatan keamanan Barat kemungkinan besar menyebabkan pasukan Ukraina kehilangan materi. Dan mungkin menunda operasi serangan balasan Ukraina di masa depan.
Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Kolonel Yuriy Ihnat menyatakan pada 18 Desember bahwa pasukan Rusia memiliki cukup drone untuk melancarkan serangan harian terhadap Ukraina dari berbagai arah.
Sementara itu pada 17 Desember 2023 malam, Ukraina melancarkan serangan drone ke lapangan terbang Morozovsk di Rostov on Don. Ini adalah markas resimen penerbangan pembom ke-559 Angkatan Udara Rusia.
Sejumlah laporan menyebutkan ada hingga 20 pesawat SU-34 di bandara saat serangan terjadi. Tiga stasiun radar dan peralatan lainnya juga terletak di wilayah lapangan terbang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan sebanyak 33 drone ditembak jatuh dalam serangan tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam serangna itu. Tetapi tidak disebutkan tentang kerusakan materi.
Namun sejumlah laporan mengatakan drone tersebut menimbulkan kerusakan signifikan pada peralatan musuh. (*)
Bagikan