Bahkan Rudal Antipesawat pun Ada di Pasar Gelap

Rabu, 15 Juni 2022 12:09 WIB

Penulis:Pratiwi

Editor:Pratiwi

ht.jpg
MANPADS seri FN-6 di Gaza/Small Arms Survey

 

JAKARTA (sijori.id) - Kelompok pemantau independen Small Arms Survey merilis  terjadi peningkatan signifikan dalam perdagangan gelap rudal permukaan-ke-udara atau rudal antipesawat portable atau MANPADS  di seluruh dunia. 

Laporan sebelumnya dari lembaga itu  menyebutkan  distribusi gelap MANPADS  lebih terbatas secara global. Namun penyebaran senjata ini secara gelap dikhawatirkan akan meningkat tajam . Hal ini karena  sejumlah besar Stinger buatan Amerika dan jenis lainnya dari banyak negara lain telah mengalir ke Ukraina. Tetapi  laporan baru ini hanya mencakup data selama periode antara 2011 dan pertengahan 2021.

Apa yang terungkap dari laporan terbaru Small Arms Survey dari 2011-2021 adalah tren utama dalam pasar gelap MANPADS China yang canggih. Laporan baru ini mencatat bahwa lebih dari dua dekade lalu  perusahaan intelijen dan pertahanan open-source Janes hanya menemukan  satu model MANPADS China  yang ada di tangan  aktor non-negara. Tetapi sejak itu  jumlahnya  meningkat tajam.

Small Arms Survey mengidentifikasi 49 kasus yang dilaporkan  atau  dibuktikan tentang MANPADS  yang dirancang China  dimiliki  atau dalam perjalanan ke setidaknya 17 kelompok bersenjata yang berbeda di tujuh negara sejak 2011.

Lembaga itu  mengatakan senjata yang dimaksud termasuk MANPADS seri FN-6  yang berasal dari setidaknya tahun 1990-an. Senjata yang berasal dari seri Igla yang dirancang Soviet ini disebut telah diterima  oleh aktor non-negara di Irak, Lebanon, Myanmar, dan Suriah.

Juga ada laporan yang menyebutkan  gripstock QW-18 ditemukan di Gaza. Gripstock adalah  komponen yang dapat digunakan kembali dari banyak sistem MANPADS dan tempat rudal  dipasang sebelum ditembakkan.

Laporan tersebut mencatat bahwa meski banyak dari MANPADS seri QW yang diidentifikasi sejak 2011 diperoleh atau ditujukan untuk kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran, menjalin hubungan langsung ke negara itu tidaklah mudah.

Namun bukti yang dikumpulkan oleh penyelidik PBB dan gambar yang diposting di media sosial menunjukkan pemerintah Iran sebagai sumber dari banyak sistem tersebut.

Peningkatan MANPADS ilegal yang dirancang China ke wilayah Timur Tengah sesuai dengan  apa yang dikatakan oleh laporan Institut Timur Tengah Januari 2022 lalu yang menyebut  peningkatan ekspor senjata legal China ke wilayah tersebut.

Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa  antara 2016 hingga 2020, China meningkatkan volume ekspor senjatanya ke Arab Saudi  dari US$35 juta pada periode antara 2011 hingga 2015,  menjadi US$170 juta pada 2016 – 2020.

Hal yang sama juga  berlaku untuk ekspor ke Uni Emirat Arab. Laporan menyatakan ekspor senjata China ke negara ini  meningkat dari US$45 juta menjadi US$121 juta selama periode yang sama.

Small Arms Survey juga mencatat  MANPADS buatan Korea Utara juga telah berada di tangan kelompok bersenjata di Timur Tengah. Gambar dari Gaza dan Suriah menunjukkan beberapa MANPADS  HT-16 Korea Utara  dimiliki oleh Hamas dan berbagai kelompok bersenjata Suriah.

Menurut laporan tersebut kelompok-kelompok Suriah tampaknya telah memperoleh MANPADS HT-16 ilegal mereka dari stok pemerintah. Tidak jelas dari mana Hamas memperoleh HT-16 mereka. Senjata bisa didapat langsung dari Korea Utara atau melalui pihak ketiga seperti Iran.
 

Terbesar tetap Soviet

Namun sumber terbesar MANPADS ilegal tetaplah  sistem generasi pertama yang dirancang oleh  Uni Soviet.  Senjata ini paling banyak dan tersebar luas di seluruh dunia melalui pasar gelap.

Sistem tersebut ditemukan di 23 dari 32 negara di mana MANPADS telah ditemukan. Sementara  di 12 negara, mereka adalah satu-satunya jenis yang ditemukan.

SA-7  dikombinasikan dengan MANPADS era Soviet lainnya mencakup 81% dari semua laporan yang diidentifikasi oleh model dan 85 % dari laporan yang didukung. Beberapa jenis senjata Soviet yang lain adalah  SA-14, SA-16, atau SA-18. Semuanya   merupakan varian dari desain Igla.

Banyaknya senjata Soviet yang ada di tangah actor non negara ini adalah hasil dari kelebihan produksi era Perang Dingin dan ekspor senjata Soviet yang luar biasa selama beberapa decade. Efek dari semua ini  akan terus dirasakan selama bertahun-tahun yang akan datang.

Survei tersebut juga menemukan sejumlah kecil sistem Amerika, Inggris, Pakistan, dan Polandia yang disita di Afghanistan, Libya, Meksiko, dan Ukraina. MANPADS yang ditemukan di Meksiko  adalah satu-satunya peluncur FIM-43 Redeye Amerika.

Pasukan Ukraina pada 2014-2015 juga  merampas beberapa komponen  MANPADS Grom Polandia  dari pemberontak yang didukung Rusia. Penyitaan adalah kasus pertama yang didokumentasikan dari akuisisi ilegal MANPADS seri Grom.

Laporan tersebut sekali lagi tidak membahas situasi saat ini di Ukraina di mana Amerika saja  telah mengirimkan lebih dari 1.400 sistem Stinger. Yang mengkhawatirkan ada keraguan Amerika bisa mengontrol pergerakan senjata tersebut. Sangat mungkin senjata-senjata yang mengalir secara tergesa-gesa tersebut akhirnya akan masuk ke pasar gelap. Jika itu terjadi, maka kelompok bersenjata non negara akan semakin menjadi tantangan sulit di masa depan.

Peneliti Senior Small Arms Survey  Matt Schroeder  mengatakan selalu ada risiko penangkapan dan kehilangan senjata dan amunisi selama konflik bersenjata. ”Tidak mungkin untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada senjata yang ditinggalkan, hilang, atau ditangkap selama konflik saat ini,” katanya kepada War Zone.  (*)

Tags:rudal