Kamera Retro Kembali Populer, Ini 5 Model Digital Lawas yang Jadi Incaran Anak Muda

Selasa, 07 Oktober 2025 12:47 WIB

Penulis:Pratiwi

Editor:Pratiwi

moto.jpg

(sijori.id) - Tren kamera digital bergaya retro tengah naik daun. Baik kamera kompak, APS-C, maupun DSLR lawas kembali menarik perhatian generasi muda. Data Google Trends menunjukkan lonjakan pencarian terkait kamera-kamera ini setiap pekan, menandakan bahwa pesona hasil foto bernuansa klasik belum pudar. Berikut lima kamera digital retro yang sedang diburu Gen Z tahun ini.

 

Nikon Coolpix L20

Diluncurkan pada 2009, Nikon Coolpix L20 adalah kamera saku sederhana dengan desain khas era 2000-an. Kamera ini memiliki sensor CCD 10 megapiksel berukuran 1/2,33 inci, ISO hingga 6400, serta lensa bawaan 38–136 mm yang mampu memotret objek pada jarak makro 5 cm.
 

Meski tidak memiliki mode aperture priority atau shutter priority, kamera ini bisa merekam video beresolusi 640 x 480 piksel. Bobotnya hanya 135 gram, ringan dan praktis dibawa ke mana saja. Popularitasnya kini tampaknya lebih karena nilai nostalgia dan tampilannya yang klasik, ketimbang fitur teknisnya.

 

Canon EOS M200

Dirilis pada 2019, Canon EOS M200 merupakan kamera mirrorless yang dirancang untuk pengguna ponsel pintar yang ingin naik kelas. Kamera ini dibekali sensor APS-C 24 MP, prosesor Digic 8, dan sistem Dual Pixel Autofocus dengan pendeteksi wajah serta mata.
Kamera ini mampu merekam video 4K 60 fps, memiliki layar lipat ke atas seperti Sony A6400, serta kompatibel dengan lensa EF dan EF-S. Dengan mode foto dan video yang seimbang, M200 menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang ingin beralih dari smartphone ke kamera tanpa cermin yang lebih serius.

 

Fujifilm XQ1

Kamera saku bergaya klasik ini hadir pada 2013. Fujifilm XQ1 menggunakan sensor 12 MP X-Trans CMOS II dan prosesor EXR II, dilengkapi zoom digital 4x serta layar LCD 3 inci.
XQ1 mampu merekam video full HD dan menawarkan berbagai mode simulasi film khas Fujifilm, termasuk efek “toy camera”, “soft focus”, dan “partial color”. Dengan ukuran kecil dan kemudahan pemakaian, kamera ini cocok bagi pengguna kasual yang ingin hasil foto berkarakter tanpa repot membawa kamera besar.

 

Sony Alpha A77

Diperkenalkan pada 2012, Sony Alpha A77 adalah DSLR semi-profesional yang kini dianggap kamera retro digital. Kamera ini memiliki sensor APS-C 24 MP, 19 titik fokus otomatis, ISO hingga 12.800, serta kecepatan tembak 12 frame per detik.
Dengan jendela bidik elektronik berkualitas tinggi dan rentang dinamis yang luas, A77 mampu menghasilkan warna kaya dan detail tajam, baik pada kondisi cahaya terang maupun minim. Kamera ini juga kompatibel dengan lensa Sony dan Minolta, menjadikannya pilihan favorit bagi penggemar DSLR lawas yang masih tangguh digunakan.

 

Fujifilm X-S20

Model terbaru dalam daftar ini, Fujifilm X-S20, menggabungkan desain retro dengan teknologi modern. Kamera ini menggunakan sensor APS-C X-Trans generasi keempat 26 MP, sistem stabilisasi gambar hingga 7 stop, serta jendela bidik elektronik 2,36 juta titik dengan refresh rate 100 fps.
Meski belum memiliki fitur cuaca-seal, autofokus AI, atau layar sentuh penuh, X-S20 tetap digemari karena ergonominya nyaman, mode vlog yang intuitif, dan kualitas gambar yang solid di kelas harganya.

 

Kilas Tren

Kembalinya minat pada kamera digital retro mencerminkan kerinduan akan pengalaman memotret yang lebih “nyata”—menekan tombol, mendengar bunyi rana, dan menunggu hasil foto tanpa filter instan. Di tengah era AI dan kamera ponsel super canggih, tampaknya banyak anak muda justru menemukan keindahan pada kesederhanaan dan karakter visual masa lalu. (*)