Kinerja Saham GOTO pasca Tiktok Masuk

Sabtu, 16 Desember 2023 06:40 WIB

Penulis:Pratiwi

JAKARTA – Memasuki hari keempat sejak resmi mengumumkan investasi TikTok senilai Rp23,4 triliun pada (11/12), saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau naik turun. Pada hari pengumuman investasi, saham GOTO justru terkoreksi sedalam 20,37% ke level Rp86 per saham. Hari berikutnya (12/12) saham emiten hasil perkawinan Tokopedia dan Gojek ini menguat 9,30% jadi Rp94.

Sayangnya, saham GOTO parkir di zona negatif pada penutupan perdagangan (13/12). Kemarin, saham GOTO melemah 5,32% jadi Rp89 selembar. Sampai pada penutupan perdagangan hari ini, GOTO berhasil menguat 5,62% ke level Rp94.

Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Sugito Walujo memborong saham GOTO pada Rabu,13 Desember 2023. Aksi borong itu dilakukan usai TikTok berinvestasi ke Tokopedia. Patrick Walujo merogoh kocek senilai Rp5 miliar dengan harga rata-rata pembelian Rp89 per lembar saham.

Patrick membeli saham GOTO melalui transaksi pasar reguler di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlahnya sebanyak 56.180.000 lembar saham seri A  atau setara 0,005% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

"Transaksi dilaksanakan melalui pasar reguler di BEI pada 13 Desember 2023. Transaksi pembelian saham dilakukan untuk tujuan investasi pribadi," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis 14 Desember 2023.

 

Atas pembelian itu, total kepemilikan saham Patrick Walujo di GOTO bertambah dari 211.070.000 lembar saham menjadi 267.250.000 lembar saham atau setara dengan 0,02%.

Seperti diketahui sebelumnya, dua hari sebelum Patrick melakukan transaksi ini, TikTok pada (11/12) mengumumkan kemitraan strategis dengan GOTO. TikTok berinvestasi lebih dari US$1,5 miliar atau setara dengan Rp23,4 triliun (kurs Rp15.617 dolar AS) ke GOTO.
 

Prospek saham GOTO

Menanggapi investasi TikTok dalam GOTO, Analis Bloomberg Intelligence Research Nathan Naidu menuturkan potensi sinergi keduanya dapat meningkatkan daya tarik GOTO ke dana asing. Asal tahu saja kabar investasi TikTok ke GOTO telah mengemuka sejak awal pekan lalu.

"Sinergi potensial GOTO dengan TikTok dapat meningkatkan daya tarik GOTO ke investor asing, karena profitabilitasnya meningkat seiring dengan monetisasi yang lebih baik dan disiplin biaya," kata Naidu dalam risetnya.

Menurutnya, kolaborasi ini dapat berfungsi sebagai indikator yang positif bagi investor internasional yang tertarik untuk mendapatkan bagian dari pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, terutama setelah GOTO dimasukkan ke dalam indeks MSCI dan FTSE.

Sebab, dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, diprediksi akan menjaring lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM tersebut juga mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari TikTok, Tokopedia dan Grup GoTo. (*)

Tags:goto