Signify Luncurkan Philips UltraEfficient LED untuk Dukung Pengurangan Emisi Karbon

Kamis, 19 September 2024 20:56 WIB

Penulis:Pratiwi

signify.jpg

JAKARTA (sijori.id) – Signify, pemimpin global di bidang pencahayaan, memperkenalkan Philips UltraEfficient LED sebagai solusi terbaru untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon di Indonesia. Teknologi pencahayaan canggih ini menawarkan efisiensi energi hingga 50 persen lebih tinggi dibandingkan LED standar, sekaligus memiliki masa pakai hingga 100.000 jam, atau 1,5 hingga 3 kali lebih lama daripada alternatif LED biasa. Dengan keunggulan tersebut, Philips UltraEfficient LED diharapkan dapat mengurangi limbah dan biaya operasional secara signifikan.

Inovasi ini merupakan bagian dari inisiatif Green Switch yang diluncurkan Signify tahun lalu, dengan tujuan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk beralih dari pencahayaan konvensional ke teknologi LED yang lebih hemat energi. Acara peluncuran bertajuk “Flipping the Green Switch: Empowering UltraEfficient LED for a Sustainable Indonesia” digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta, pada Kamis (19/9).

Hendra Iswahyudi, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), turut hadir sebagai pembicara kunci. “Kementerian ESDM menjadikan efisiensi energi sebagai salah satu pilar utama dalam menyusun regulasi terkait manajemen energi. Signify sebagai pelopor pencahayaan hemat energi telah berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon, terutama di sektor penerangan jalan umum dan bangunan gedung,” jelas Hendra.

Sukanto Aich, Commercial Leader Professional Signify South East Asia, menyampaikan bahwa perubahan iklim harus segera diatasi dengan tindakan nyata. “Signify siap mendukung pemerintah dan pelaku industri dalam mencapai target keberlanjutan melalui inovasi Philips UltraEfficient LED, yang mengonsumsi energi lebih sedikit hingga 50 persen dibandingkan LED biasa. Kami juga mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mengurangi emisi karbon melalui inisiatif Green Switch, agar manfaat penghematan energi dapat dirasakan secara luas,” ujarnya.

Wendi Susilo Abadi, Product Marketing Manager Signify Indonesia, menambahkan bahwa Signify terus berinovasi untuk mengembangkan teknologi pencahayaan yang lebih efisien. “Signify memahami bahwa pencahayaan adalah salah satu sumber konsumsi listrik terbesar. Oleh karena itu, kami menghadirkan Philips UltraEfficient LED yang memiliki rasio lumen per watt lebih optimal dan masa pakai lebih lama, untuk mendukung upaya penghematan energi,” ungkapnya.

Pada acara tersebut juga digelar diskusi panel bertajuk “Lighting the Path to Net Zero for a Bright & Sustainable Tomorrow” yang menghadirkan para ahli di bidang konservasi energi. Devi Laksmi dari Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM membahas kebijakan pemerintah dalam konservasi energi di Indonesia, sementara Murni Aryani dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengulas pentingnya kualitas laboratorium dalam mendukung pencapaian emisi nol bersih. Iwan Prijanto dari Green Building Council Indonesia (GBCI) memaparkan peluang dan tantangan dalam penerapan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia.

Devi Laksmi menekankan bahwa penggunaan pencahayaan hemat energi adalah langkah mudah untuk mengurangi konsumsi energi. “Kami berharap masyarakat dan pelaku industri dapat memanfaatkan teknologi pencahayaan hemat energi seperti Philips UltraEfficient LED ini,” ujar Devi.

Sementara itu, Murni Aryani menambahkan bahwa laboratorium yang terakreditasi berperan penting dalam memastikan kualitas produk pencahayaan sesuai standar yang berlaku. “Ini akan mendukung pencapaian target emisi nol bersih dan pengembangan teknologi pencahayaan yang efisien serta berkelanjutan,” jelas Murni.

Iwan Prijanto menyoroti pentingnya sertifikasi bangunan hijau sebagai upaya efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. “Bangunan yang memiliki sertifikasi hijau harus menjaga kredibilitasnya dengan menjalankan operasional yang hemat energi, termasuk dalam hal pencahayaan. Pemerintah juga perlu memberikan insentif untuk bangunan hijau guna mendorong pengurangan emisi karbon di sektor konstruksi,” tegasnya.

Lea Indra, Ketua Asosiasi Industri Luminer & Kelistrikan Indonesia (AILKI), yang memandu diskusi tersebut, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target emisi nol bersih. “Efisiensi energi, terutama melalui pencahayaan LED, berperan besar dalam mencapai masa depan Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan,” tutupnya.

Signify juga mengumumkan ketersediaan rangkaian produk Philips UltraEfficient LED untuk instalasi profesional, termasuk lampu jalan RoadFlair Pro UltraEfficient, lampu downlight GreenSpace G6 UltraEfficient, hingga UltraEfficient LED Panel dan UltraEfficient LED Strip. Efisiensi energi ini dapat semakin ditingkatkan jika dikombinasikan dengan sistem pencahayaan berbasis IoT, Interact, yang memungkinkan pengaturan jarak jauh dan real-time.

Dengan komitmen kuat melalui inisiatif Green Switch, Signify berupaya mendukung pencapaian target Nol Emisi Karbon Indonesia pada tahun 2060. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengunjungi website resmi Signify dan menghitung penghematan biaya operasional serta kontribusi lingkungan yang dapat dicapai melalui Green Switch Calculator. (*)

Tags:Signify