gopay
Sabtu, 01 November 2025 15:09 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi

JAKARTA (sijori.id) — Proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A terus bergerak. Dua perusahaan asal Jepang, Sumitomo Corporation dan Nippon Sharyo, resmi mendapat kontrak senilai 17 miliar yen atau sekitar US$111,8 juta dari PT MRT Jakarta (Perseroda). Keduanya akan memasok 48 unit kereta metro untuk jalur Utara–Selatan yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota Tua.
Rangkaian baru itu terdiri atas delapan trainset dengan enam gerbong, dan akan dikirim dalam waktu 56 bulan.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Weni Maulina, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), dan Takeshi Noguchi, perwakilan Sumitomo Corporation. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Tuhiyat, Direktur Utama PT MRT Jakarta.
Dalam pelaksanaannya, Sumitomo akan bekerja sama dengan Nippon Sharyo untuk proses perancangan dan pembuatan kereta dengan durasi pengerjaan sekitar 238 minggu.
Lanjutan dari Keberhasilan Fase Pertama
Kedua perusahaan ini bukan pemain baru. Sebelumnya, mereka juga menjadi pemasok 96 gerbong untuk Fase 1 MRT Jakarta, yang mulai beroperasi pada April 2019 sebagai jalur MRT pertama di ibu kota.
Penunjukan kembali Sumitomo dan Nippon Sharyo dinilai sebagai bentuk kepercayaan atas kinerja dan keberhasilan pada fase sebelumnya.
Proyek Fase 2A sendiri akan membentang sejauh 5,8 kilometer, dengan enam stasiun antara: Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, dan Glodok. Jalur ini akan memperpanjang koneksi MRT dari Bundaran HI hingga Kota, melengkapi jalur Lebak Bulus–Bundaran HI yang sudah beroperasi.
Didanai JICA, Dorong Transportasi Berkelanjutan
Pembangunan Fase 2A ini mendapat dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui skema Official Development Assistance (ODA) dengan Special Terms for Economic Partnership (STEP).
Selain pengadaan kereta, perusahaan-perusahaan Jepang juga terlibat dalam pekerjaan sipil, pembangunan rel, dan sistem perkeretaapian.
Menurut Direktur Konstruksi MRT Jakarta Weni Maulina, pengadaan sarana merupakan bagian penting dalam memastikan seluruh aspek proyek — mulai dari infrastruktur, sistem, hingga operasi — dapat berjalan selaras.
“Ratangga menjadi pionir perkeretaapian modern perkotaan di Indonesia. Dengan fitur-fitur yang mumpuni, masyarakat akan mendapatkan pengalaman perjalanan terbaik,” ujarnya.
Simbol Kolaborasi Indonesia–Jepang
Perwakilan Sumitomo Corporation, Tsuyoshi Nakamura, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada pihaknya.
“Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi simbol persahabatan dan kolaborasi antara Indonesia dan Jepang menuju masa depan yang lebih baik,” ucapnya.
“Bersama Nippon Sharyo, kami berkomitmen menghadirkan sarana transportasi dengan standar tertinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan perkotaan,” lanjutnya.
Progres Capai 53,32 Persen
Hingga 25 September 2025, progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A telah mencapai 53,32 persen.
Pelaksanaan paket kontrak CP206 akan memperkuat kesiapan sistem secara keseluruhan, memastikan jalur baru MRT ini bisa beroperasi sesuai jadwal dengan standar keselamatan, kenyamanan, dan keandalan tinggi.
“Tambahan delapan rangkaian ini sangat penting untuk menjaga headway operasional rute Lebak Bulus–Kota agar tetap optimal,” tambah Weni.
Dengan pembangunan yang terus berjalan, Fase 2A diharapkan menjadi langkah penting menuju transportasi massal Jakarta yang lebih terintegrasi, efisien, dan ramah lingkungan. (*) (*)
Bagikan