Triniti Land
Rabu, 02 Maret 2022 21:52 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi

Foto: Triniti Land
undefined
JAKARTA (sijori.id) - Triniti Land menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Tanamori Makmur Indonesia dan PT Flores Prosperindo untuk melakukan pengembangan proyek di Tanamori tersebut pada 25 Februari 2022 di Jakarta.
PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) atau Triniti Land mulai mengembangkan 246 hektare (ha) lahan di Tanamori, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi kawasan pariwisata kelas dunia.
President Direktur dan CEO Perintis Triniti Properti Ishak Chandra mengatakan proyek baru di Tanamori, Labuan Bajo ini menjadi proyek ketiga Triniti Land dalam enam bulan ini. Kawasan pariwisata ini juga merupakan salah satu proyek terbesar perseroan setelah proyek di Sentul.
"Ada beberapa pertimbangan dipilihnya kawasan ini menjadi proyek terbaru perseroan salah satunya ialah rencana pengembangan kawasan pariwisata yang masif di wilayah ini," kata Ishak Chandra dalam keterangan resmi, Selasa, 1 Maret 2022.
Ishak menambahkan, wilayah tersebut juga tengah dikembangkan untuk mendapatkan status kawasan ekonomi khusus (KES) atau special economic zone (SEZ). Selain itu, ketiga wilayah yang dipilih juga sedang dipersiapkan sebagai lokasi G20 Ceremonial Event pada Oktober 2022 dan ASEAN Leadership Summit pada 2023.
Kemudian, kawasan Tanamori digadang-gadangkan akan menjadi The First Sustainable Tourism Destination di Indonesia dan telah mendapatkan pendanaan dari pemerintah Australia untuk melakukan sustainability study.
Lahan ini nantinya akan digarap melalui dua fase pengembangan. Fase pengembangan pertama seluas 87 ha dan fase pengembangan kedua seluas 159 ha dengan keseluruhan pembangunan memakan waktu sepuluh hingga 12 tahun.
Rencana pengembangan pariwisata kelas dunia akan didukung dengan mengundang banyak pengembang nasional dan internasional untuk bersama-sama membangun serta mengembangkan proyek ini.
Triniti Land juga akan berkolaborasi dengan berbagai konsultan kelas dunia seperti ARUP, WATG, Pdg-Indonesia, dan Colliers International.
Diharapkan ke depannya proyek ini akan menghasilkan total Gross Development Value (GDV) sebanyak Rp10 triliun. Diperkirakan, perseroan akan meraup net margin dari proyek ini sekitar 19% dari total GDV.
Selanjutnya, progres proyek ini sedang dalam proses finalisasi masterplan dan persiapan pengembangan infrastruktur. (*)
Bagikan