Ukraina Bangun Kembali Pesawat An-225 Mriya

Rabu, 09 November 2022 21:34 WIB

Penulis:Pratiwi

terbesar-Antonov-An-225-Mriya-e1481208890275.jpg

 

 

BERLIN (sijori.id)   - Satu-satunya pesawat terbesar di dunia An-225 milik Ukraina telah hancur karena menjadi korban perang. Tetapi kini ada harapan pesawat baru akan lahir kembali. Ukraina dilaporkan mulai membangun pesawat  yang dijuluki Mriya atau mimpi itu di sebuah lokasi rahasia.

Eugene Gavrylov, Direktur Umum perusahaan milik negara "Antonov" mengatakan pembangunan telah dimulai. Setidaknya dibutuhkan dana 500 juta Euro untuk pesawat baru itu.

Saat ini Antonov berbasis di Bandara Internasional Leipzig/Halle Jerman. Dari kantor ini mereka akan mengumpulkan jumlah uang yang diperlukan. Mriya adalah pengunjung tetap  Leipzig sebelum hancur dalam serangan Rusia di bandara rumahnya di Kyiv-Hostomel pada 24 Februari 2022.

Gavrylov juga mengatakan pekerjaan pembangunan pesawat baru dilakukan di lokasi rahasia. Mereka menggunakan badan pesawat  pembangunannya dihentikan. Saat ini peawat tersebut dalam kondisi 30%.   Sejumlah komponen dari pesawat lama yang bisa diselamatkan akan digunakan untuk melengkapinya.

“Pengerjaan mesin sedang berlangsung di tempat rahasia. Bagian dari mesin yang dibom dan bagian baru akan ditambahkan ke AN-225 kedua yang tidak pernah selesai,” kata Gavrylov dikutip Bild Selasa 8 November 2022.

Sebelumnya telah ada pembicaraan tentang total biaya hingga tiga miliar euro. Tetapi biaya ini dengan asumsi konstruksi benar-benar dimulai dari awal.  Dan hingga saat ini masih terus diselidiki bagian mana dari pesawat yang awalnya diyakini rusak dapat diperbaiki atau didaur ulang.
 

 

Keajaiban dunia penerbangan

AN-225 Mriya bisa disebut sebagai keajaiban dunia penerbangan. Pesawat ini dibangun era Soviet dan hanya ada satu yang dimiliki Ukraina. Hingga hancurnya akibat perang, pesawat ini tetap menjadi yang terbesar di dunia dan sangat berguna untuk mengangkut kargo besar ke berbagai penjuru dunia.

An-225 adalah pesawat terberat yang pernah terbang. Pesawat ini memiliki berat lepas landas maksimum 640 ton. Alasan untuk membangun pesawat besar ini adalah kebutuhan untuk menciptakan sebuah sistem transportasi udara untuk proyek Soviet membangun pesawat ulang alik “Buran”.

Pesawat itu dirancang di Uni Soviet dan melakukan penerbangan pertama pada tahun 1988. Mriya mencatat rekor dunia untuk berat lepas landas dan kapasitas angkat. Pada 22 Maret 1989 An-225 melakukan penerbangan dengan beban 156,3 ton, dan memecahkan 110 rekor dunia.

Dimensi dari An-225 sangat mengesankan. Memiliki panjang 84 meter, tinggi 18 meter atau setinggi gedung berlantai enam. Jika  Mriya duduk berjajar dengan pesawat angkut komersial terbesar milik Boeing yakni Boeing 747-800, An-225 delapan meter lebih panjang. Sementara bentang sayapnya 20 meter lebih lebar. Dibandingkan dengan Airbus A380, Mriya sebelas meter lebih panjang dan lebar sayapnya 9 meter lebih lebar.

Rentang sayap pesawat mencapai 88,4 meter dengan luas total 905 meter persegi. Satu-satunya pesawat yang memiliki rentang sayap lebih besar adalah Hughes H-4 Hercules. Namun pesawat ini masuk kelas kapal terbang dan  hanya terbang sekali saja.

An-225 memiliki enam mesin D-18T yang masing-masing memiliki daya dorong 23,4 ton saat pesawat tersebut lepas landas. Gaya dorong total enam mesin sama dengan 140,5 ton. Dengan demikian setiap mesin Mriya memiliki daya sekitar 12.500 daya kuda. Salah satu mesin dari pesawat memiliki tinggi 3 meter, lebar 2,8 meter, dan berat lebih dari 4 ton.

Berat bahan bakar di tangki mencapai 365 ton. Pesawat bisa terbang di udara selama 18 jam dan menempuh jarak melebihi 15.000 km. Sedikitnya perlu waktu setengah jam untuk untuk mengisi bahan bakar pesawat. Konsumsi bahan bakar dari pesawat 15,9 ton/jam  dalam kondisi terbang jelajah.

Dimensi kargo memiliki panjang 43 meter, lebar 6,4 meter, tinggi 4,4 meter. Akses kargo melalui hidung pesawat. Proses pembukaan dan penutupan pintu kargo membutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit.

Mriya memegang rekor membawa beban paling berat yakni 247 ton. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan, mereka harus menempatkan kargo dengan petunjuk ketat. Pesawat ini dilengkapi dengan sebuah kompleks pemuatan udara yang terdiri dari empat mekanisme angkat dengan kapasitas mengangkat masing-masing lima ton.

Kompartemen penumpang dibagi menjadi dua bagian. Pertama depan untuk awak pesawat dan yang belakang untuk tenaga pelayanan. Awak pesawat terdiri dari enam hingga tujuh orang.

Kecepatan lepas landas dan mendarat pesawat adalah sekitar 240 -280 km/jam. Pada ketinggian 7.100 meter kecepatan berakselerasi ke 675 km/jam. Sementara kecepatan maksimum An-225 adalah 850 km/jam. (*)

Tags:Mriya