Satelit Tangkap Posisi Kapal Selam Rusia, Belgorod

Kamis, 06 Oktober 2022 14:47 WIB

Penulis:Pratiwi

belgorod2.jpg

 

MOSKOW (sijori.id) - Keberadaan kapal selam Rusia Belgorod yang menghilang dari pangkalannya di Laut Putih mulai terdeteksi keberadaanya. Kapal selam pembawa torpedo Poseidon itu tertangkap satelit beroperasi di permukaan Arktik. Gambar yang diperoleh Naval News menunjukkan kapal selam beroperasi di Laut Barents, utara Semenanjung Kola Rusia.

Seperti dilaporkan laporkan sebelumnya NATO telah mengindentifikasi kapal selam itu tidak ada di pangkalannya. Pakta pertahanan Atlantik Utara  tersebut juga telah mengeluarkan peringatan kepada anggotanya untuk waspada. Kapal itu diperkirakan akan melakukan uji penembakan torpedo nuklir Poseidon.

Kewaspadaan nato bisa dipahami mengingat situasi yang sedang tegang saat ini. Rusia  dalam beberapa waktu terakhir terus menyebut-nyebut nuklir di tengah perangnya melawan Ukraina.

Pakar perang laut HI Sutton di Naval News mencatat kapal selam meninggalkan Severodvinsk di Laut Putih beberapa minggu  lalu. Dan dia berada di Laut Barents pada 22 September. Dia masih di sana pada 27 September.

“Pada kedua tanggal itu, kapal teramati berlayar  permukaan. Ini bukan hal yang aneh untuk kapal selam baru seperti ini,” katanya Rabu 5 Oktober 2022.

Belgorod (K-329) adalah kapal selam yang unik. Panjangnya sekitar 178 meter, lebar 15 meter dan berbobot sekitar  30.000 ton. Ini menjadikannya sebagai kapal selam  terbesar setelah  kelas Typhoon yang terkenal. Dia dipersenjatai dengan senjata strategis Poseidon yang unik.

Digambarkan oleh Angkatan Laut AS sebagai 'Torpedo Otonom Bersenjata Nuklir Bertenaga Nuklir Antarbenua', ia menggabungkan jangkauan luar biasa dengan kinerja yang sulit dibunuh. Ada kekhawatiran bahwa, dengan senjata saat ini, secara efektif tidak dapat dihentikan begitu diluncurkan.

Diluncurkan pada 2019, Belgorod secara resmi ditugaskan pada 8 Juli 2022. Jadi ini adalah salah satu perjalanan jarak jauh pertamanya. Tetapi dia masih sangat dekat dengan rumahnya. Bisa di katakana  sedang bermain di halaman belakang Angkatan Laut Rusia.

Sutton juga menilai peluncuran uji coba Poseidon oleh Belgorod sebagai hal yang mustahil. Pelayaran kali ini kemungkinan besar sekadar  menjadi rutinitas, untuk menguji sistem senjata baru. Atau pada prinsipnya bisa bersifat politis yakni  sebagai unjuk kekuatan. Menguji senjata nuklir bahkan tanpa hulu ledak, mungkin menjadi bagian dari tangga eskalasi nuklir Rusia.

Pergerakannya juga sejalan dengan apa yang kita harapkan dari kapal selam baru. Para pemimpin politik Rusia mungkin menghargai ambiguitas keberadaannya di laut. Tetapi  mereka belum melakukan banyak hal untuk sepenuhnya menyembunyikan gerakannya.

Ada juga yang menghubungkan kepergian Belgorod terkait dengan  kebocoran pipa gas Nord Stream di bawah Baltik pada 26 September.  Insiden ini diyakini sebagai tindakan sabotase  dan Rusia menjadi salah satu pihak yang dituduh.  Moskow jelas membantahnya dan balik menuduh Amerika dan sekutunya sebagai pelaku sabotase.

Belgorod memiliki kemampuan penting lainnya selain membawa Poseidon. Kapal selam raksasa ini dapat bertindak sebagai kapal selam induk  untuk kapal selam cebol. Platofrom  yang bisa beroperasi di dasar laut. Rusia memiliki armada kapal selam induk ini untuk perang dasar laut.

“Secara teknis Belgorod akan cocok untuk melakukan serangan seperti itu. Bahkan di perairan yang relatif dangkal,” katanya.

Namun menurut Sutton kecil kemungkinan dia terlibat. Seperti diketahui kapal telah diamati di Laut Barents pada 22 September dan  pada 27 September. Hal ini membuat dia tidak mungkin berada di Baltik pada saat serangan. Dan melihat rencana pelayaran masa lalunya, sepertinya tidak mungkin berlayar ke Baltik sebelumnya. (*)