teknologi
Rabu, 19 Juni 2024 22:15 WIB
Penulis:Pratiwi
(sijori.id) – Menurut Worldwide Cost of Living survey terbaru dari Economist Intelligence Unit (EIU), kota termahal di dunia adalah Singapura, setara dengan Zurich, diikuti oleh Jenewa, New York, Hong Kong, Los Angeles, Paris, dan lain sebaginya.
Survei dua tahunan EIU telah menganalisis biaya hidup di 173 kota di seluruh dunia selama lebih dari tiga puluh tahun. Para peneliti globalnya menyusun daftar tersebut dengan membandingkan sekeranjang barang dan jasa konsumen yang serupa, termasuk bahan makanan, biaya hiburan, pakaian, biaya utilitas, transportasi umum, dan akomodasi.
Dari data ini, EUI memperhitungkan fluktuasi mata uang saat ini, tingkat inflasi, dan pergeseran dinamika pasar untuk menghasilkan analisis yang komprehensif, memberikan data yang sangat berharga bagi dunia usaha, pembuat kebijakan, dan para pemikir yang penasaran.
Lantas, kota mana saja yang termasuk dalam daftar top 10 kota dengan biaya hidup tinggi di dunia?
Dilansir dari Seven Seas Worldwide, berikut 10 kota termahal di dunia dengan biaya hidup tinggi:
1. Singapura
Singapura adalah salah satu kota termahal di dunia, bukti dari perpaduan unik antara dinamisme ekonomi dan kecanggihan perkotaan. Terletak di persimpangan rute perdagangan global, Singapura telah menjadi pusat perdagangan dan keuangan yang berkembang pesat di jantung Asia Tenggara.
Dengan layanan kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan yang sangat baik, negara kota ini menawarkan banyak peluang untuk kemajuan karier dan kualitas hidup yang tinggi. Namun, ukurannya yang kecil menyebabkan permintaan real estate yang tidak terbendung, yang mengakibatkan harga properti dan tarif sewa melambung tinggi.
Jika Anda memutuskan untuk pindah dan tinggal di Singapura, jumlah biaya yang harus dikeluarkan tergantung pada gaya hidup Anda.
Jika Anda termasuk orang yang hemat, mungkin hanya perlu mengeluarkan SGD 2,000-2,500 atau sekitar Rp24-30 juta per bulan. Namun, jika Anda ingin hidup lebih nyaman, bersiaplah untuk mengeluarkan biaya SGD 3,600-4,000 atau setara dengan Rp43,5-48 juta, bahkan bisa lebih besar lagi.
2. Zürich (Swiss)
Terletak di tengah pemandangan Swiss yang menakjubkan, Zurich dikenal dengan lingkungan indahnya, kebersihan yang luar biasa, dan standar hidup yang tinggi, semuanya datang dengan biaya yang mahal.
Sebagai salah satu pusat keuangan global dan pusat perbankan terkemuka, perekonomian kota ini yang kuat, didorong oleh mata uang yang kuat dan lingkungan politik yang stabil, menarik banyak orang kaya. Hal ini meningkatkan permintaan akan properti premium dan barang-barang mewah.
Meskipun rata-rata pendapatan masyarakatnya sekitar USD5,500-7,000 atau sekitar Rp89-113 juta per bulan, gaji yang tinggi ini dianggap cukup pas-pasan mengingat tingginya biaya hidup di Zurich. Sebagai contoh, rata-rata biaya hidup penduduk Zurich setiap bulannya mencapai sekitar USD1,300-1,900 atau sekitar Rp21,2-30 jutaan.
3. Jenewa (Swiss)
Sebagai kota terpadat kedua di Swiss, Jenewa adalah pusat kosmopolitan di tepi Danau Jenewa. Dikenal karena peran diplomatiknya sebagai markas besar PBB di Eropa, WHO, hingga Palang Merah. Kota ini menjadi benteng kehidupan kelas atas dan magnet bagi mereka yang memiliki kekayaan bersih tinggi.
Ditambah lagi, reputasi Swiss sebagai surga pajak telah lama menjadi daya tarik bagi orang-orang kaya yang mencari keamanan finansial dan kebijakan fiskal yang menguntungkan. Namun, gelombang masuk ini memperburuk persaingan dalam perumahan dan jasa.
Rata-rata penduduk di sini mendapatkan gaji sebesar Rp85 juta, namun angka tersebut dibilang sangat pas-pasan.
Salah satu biaya terbesar yang dikeluarkan penduduk di Jenewa adalah untuk sewa rumah. Harga rata-rata sewa rumah di sana mencapai USD1,900 atau sekitar Rp30 juta per bulan untuk apartemen satu kamar tidur.
4. New York (AS)
Dari Broadway hingga Wall Street, New York adalah pusat perpaduan budaya dan perdagangan. Kota yang tidak pernah tidur ini menarik orang-orang berpenghasilan tinggi dari seluruh dunia karena restoran kelas dunia, properti kelas atas, dan kehidupan malam yang ikonik.
Namun, biaya real estate di Manhattan terkenal tinggi. Harga sewa dan rumah yang terus meningkat, terutama di lingkungan populer seperti Chelsea, SoHo, dan Greenwich Village, telah menjadikan kepemilikan rumah sebagai impian yang sulit dicapai bagi banyak warga New York.
Jika Anda tinggal sendirian, Anda akan membutuhkan biaya rata-rata sekitar USD1,200 atau sekitar Rp20 jutaan per bulan. Biaya ini mencakup kebutuhan sehari-hari seperti belanja bahan makanan, transportasi, hiburan, dan tagihan listrik.
Untuk biaya sewa tempat tinggal, harganya bervariasi. Untuk apartemen studio di pinggiran kota, Anda perlu merogoh kocek sebesar USD1,200 -3,000 atau sekitar Rp20-48 jutaan. Sedangkan untuk apartemen yang terletak dekat dengan pusat kota, biaya sewanya mencapai USD4,500 atau sekitar Rp73,3 juta per bulan.
Jadi, jika ditotal, Anda harus memiliki uang setidaknya USD5,000 atau sekitar Rp81 juta untuk hidup layak di kota ini.
5. Hongkong
Sebagai permata mempesona di Timur, reputasi Hong Kong sebagai salah satu kota termahal di dunia berasal dari lokasinya yang strategis sebagai pintu gerbang ke Tiongkok dan statusnya sebagai pusat keuangan. Namun, dengan lahan yang terbatas dan persaingan sengit di antara pebisnis, profesional, dan investor, permintaan real estat di Hong Kong terus meningkat.
Meskipun apartemen berukuran kecil dan harga sewa yang mahal adalah hal yang lumrah, perekonomian kota yang kuat, infrastruktur kelas dunia, dan jalan-jalan yang berkilau membuat biaya hidup sehari-hari menjadi sepadan.
Jika Anda ingin pindah ke Hong Kong, perlu mempertimbangkan beberapa pengeluaran yang cukup menguras dompet, salah satunya adalah biaya tempat tinggal. Harga sewa apartemen di pinggiran kota dimulai dari HKD8,500 atau sekitar Rp17,7 juta per bulan. Sedangkan, harga sewa apartemen di pusat kota dimulai dari HKD12,000 atau sekitar Rp25 jutaan per bulan.
Selain itu, perlu diingat ini belum termasuk biaya makanan dan kebutuhan lainnya. Namun, biaya hidup di Hong Kong sangat bervariasi tergantung pada gaya hidup yang diinginkan.
6. Los Angeles (AS)
Los Angeles, lambang Impian Amerika dengan jalan-jalannya yang dipenuhi pohon palem dan papan tanda Hollywood yang ikonik, terkenal karena daya tariknya yang glamor.
Salah satu faktor utama yang membuat biaya hidup di kota metropolitan yang bermandikan sinar matahari ini tinggi adalah pasar real estate yang berkembang pesat. Dari kawasan elit seperti Beverly Hills dan Santa Monica hingga daerah trendi seperti Silver Lake dan Venice Beach, menyewa menjadi satu-satunya pilihan yang terjangkau bagi banyak orang.
Tata ruang kota yang luas dan lalu lintas yang padat juga berkontribusi terhadap tingginya biaya transportasi, karena penduduk menghabiskan banyak waktu dan uang untuk bepergian antara rumah, kantor, dan tujuan rekreasi.
Salah satu yang menjadi sorotan biaya hidup di Los Angeles adalah harga bensin dan transportasi yang 55% lebih tinggi dibandingkan kota lainnya.
Selain itu, harga sewa apartemen di sana bisa mencapai USD1,500 atau sekitar Rp24,5 juta per bulan. Namun, Anda juga bisa memilih untuk menyewa apartemen di pinggiran kota dengan harga mulai dari USD900 atau sekitar Rp19,5 juta per bulan, yang lebih terjangkau.
Biaya makan di Los Angeles tidak jauh berbeda dengan beberapa kota lainnya. Biaya makan di restoran berkisar antara USD15-30 atau sekitar Rp250-500 ribu untuk sekali makan.
7. Paris, Prancis
Apakah Anda terkejut bahwa Paris baru muncul di urutan ketujuh dalam daftar kota termahal di dunia? Dilansir dari Architectural Digest, meskipun harga memang telah naik di ibu kota Prancis, kelemahan relatif euro telah menurunkan peringkat kota ini.
Prancis adalah pilihan bagi beberapa orang untuk menetap dan melanjutkan hidup. Salah satu tujuan yang banyak diminati adalah Paris. Perlu diketahui, kota ini memiliki biaya hidup yang paling tinggi di Prancis.
Estimasi biaya hidup untuk satu orang di Paris sekitar €1,100 atau sekitar Rp19 juta per bulan. Nominal ini belum termasuk biaya tempat tinggal, dengan harga sewa apartemen rata-rata mulai dari €600-1,500 atau sekitar Rp10,6-26,5 juta per bulan.
Biaya sewa tempat tinggal dapat bervariasi tergantung lokasi tempat tinggal Anda. Selain itu, biaya hidup tidak selalu tinggi; semuanya tergantung pada gaya hidup Anda.
8. Kopenhagen, Denmark
Pajak yang tinggi menjadi faktor yang menempatkan ibu kota Denmark dalam daftar The Economist tahun 2023. Terdapat pajak sebesar 25% yang dikenakan pada semua barang dan jasa, ditambah pajak tambahan pada beberapa produk seperti tembakau, alkohol, dan cokelat.
Kopenhagen adalah ibu kota dan kota terbesar di Denmark. Biaya hidup di kota ini diketahui jauh dari murah. Sejumlah pelancong mengakui harga bahan makanan di sana cukup mahal, dengan biaya belanja untuk kebutuhan sehari-hari mencapai sekitar Rp228 ribu.
Sementara itu, biaya makan di restoran yang termurah pun berkisar antara DKK90-150 atau sekitar Rp210-350 ribu per orang.
Selain itu, harga sewa kamar kosong di Kopenhagen berkisar antara DKK3700-5500 atau sekitar Rp9-13,5 juta per bulan. Sedangkan, untuk menyewa apartemen satu kamar kosong, harganya bisa mencapai DKK7500 atau sekitar Rp18 juta per bulan.
9. Tel Aviv, Israel
Berada di peringkat kesembilan sebagai salah satu kota termahal di dunia, Tel Aviv sebelumnya mengalami tantangan ekonomi dan politik yang menyebabkan inflasi. Hal ini mengakibatkan harga barang-barang, makanan, dan jasa naik hingga dua kali lipat.
Sebagai contoh, dulu harga satu bungkus rokok di Tel Aviv hanya sekitar Rp74 ribu, namun sekarang telah meningkat drastis menjadi sekitar Rp113 ribu.
Pada tahun 2022, Tel Aviv adalah kota termahal ketiga di dunia, tetapi sejak itu telah turun beberapa peringkat.
Perlu dicatat, survei dari The Economist dilakukan sebelum konflik antara Israel dan Hamas dimulai, dan publikasi tersebut mengakui bahwa konflik ini telah memengaruhi nilai tukar di Israel dan mungkin membuat lebih sulit untuk memperoleh beberapa barang di Tel Aviv, sehingga memengaruhi harga.
10. San Fransisco, Amerika Serikat
San Francisco adalah salah satu tujuan yang diminati oleh banyak miliarder dunia, yang akhirnya menjadi salah satu faktor penyebab biaya hidup yang tinggi di kota ini.
San Francisco memiliki standar hidup yang berbeda dibandingkan dengan beberapa kota lain di Amerika Serikat. Jika tertarik untuk menetap di sana, diperlukan biaya sekitar Rp23 juta per bulan untuk satu orang. Biaya ini belum termasuk biaya sewa tempat tinggal.
Rata-rata sewa apartemen dengan satu kamar tidur di San Francisco berkisar antara USD1,200-3,500 atau sekitar Rp19,5-57 juta per bulan. Biaya sewa ini sangat bergantung pada lokasi yang dipilih, sehingga bisa lebih murah atau lebih mahal.
Tidak mengherankan jika kota ini menerapkan standar upah yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional di Amerika Serikat, karena biaya hidup di San Francisco 82,8% lebih tinggi daripada di kota-kota lainnya.
Bagikan
teknologi
7 bulan yang lalu