Pertalite Mestinya Dijual dengan Harga Rp 11 Ribu per Liter

JAKARTA (sijori.id) - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji mengungkapkan bahwa harga BBM Pertalite saat ini dijual seharga Rp1.000 lebih murah dari harga keekonomian.
Dengan demikian, harga asli Pertalite sebenarnya Rp11.000 per liter jika mengikuti harga keekonomian sekarang.
"Harga (minyak dunia) yang kemarin turun agak rendah itu ternyata kalau kami cek masih ada di sekitar Rp1.000 berapa gitu (selisihnya) dengan harga pertalite yang saat ini (Rp10 ribu per liter)," kata Tutuka dalam Konferensi Pers Ditjen Migas
Meski begitu, pihaknya tak memungkiri kalau harga jual Pertalite dapat kembali berada di bawah Rp10.000 per liter jika tren pergerakan harga minyak dunia terus menurun.
Sementara itu, alih-alih berencana untuk menurunkan harga jual pertalite dalam waktu dekat, Tutuka menyebutkan bahwa harga minyak mentah dunia saat ini cenderung mengalami penguatan belakangan ini.
Mengutip data Trading Economics, harga minyak mentah dunia berjenis West Texas Intermediate (WTI) mengalami penguatan sebesar 5,97 secara year-to-date per tanggal 30 Januari 2023 menjadi US$77,9 per barel.
"Kami perhatikan itu. Nanti kalau ada terjadi perubahan ke bawah, kami akan evaluasi, kalau memang harga minyak turun betul. Kalau kami lihat harga minyak itu peak lagi, naik lagi sekarang. Jadi kami belum ubah karena kondisinya memang belum, masih di atas harga keekonomian pertalite saat ini yang disubsidi," terang Tutuka.
Sebagai informasi, keputusan pemerintah menaikan harga jual BBM Pertalite sebesar Rp10.000 per liter diteken pada 3 September 2022. Sebelumnya, BBM dengan jenis itu dibanderol seharga Rp7.650 per liter. (*)
Berita Sebelumnya
3 Langkah Teknik Belajar Feynman
Berita Selanjutnya