Cerita Anak Muda: Dari Nol Hingga Jadi Pengusaha Keren

Senin, 23 Desember 2024 15:00 WIB

Penulis:Pratiwi

umkm.jpg

JAKARTA (sijori.id) - Indonesia punya lebih dari 64 juta UMKM yang jadi tulang punggung ekonomi. Nggak main-main, menurut data Kemenkop UKM 2023, UMKM nyumbang 60% dari PDB dan serap 97% tenaga kerja. Namun, membangun bisnis itu nggak segampang upload foto di Instagram, apalagi buat anak muda yang baru mau mulai.

Masalah seperti kurang pengalaman, minim edukasi bisnis, susah dapat modal, sampai akses pasar yang terbatas, sering bikin ciut nyali. Nah, di sinilah J&T Express masuk. Lewat program J&T Connect Preneur, mereka kasih jalan buat para pengusaha muda belajar, berkembang, dan dapet peluang baru.

Kisah Inspiratif 3 Pengusaha Muda Top

Pada kompetisi bisnis J&T Connect Preneur, ada tiga anak muda yang berhasil bikin kagum. Mereka nggak cuma muda, tapi juga sukses masuk Top 10 dari total 300 peserta. Ini cerita mereka:

SISABENANG: Dari Limbah Jadi Berkah

Chantika bikin SISABENANG pas pandemi COVID-19. "Waktu itu, aku dan ibuku yang hobi fesyen mikir, kenapa nggak bikin produk fashion berkelanjutan?" katanya. Dari situ, mereka pakai limbah kain pabrik buat bikin produk keren sekaligus dukung SDGs (Sustainable Development Goals).

Ikut J&T Connect Preneur jadi momen besar buat SISABENANG. Chantika belajar bikin business model canvas sampai strategi marketing. Nggak cuma itu, SISABENANG punya gerakan kece, "Tanam Satu Tumbuh Seribu." Jadi, tiap produk yang laku, Rp10.000-nya disumbang buat tanam 1 pohon mangrove di Desa Bedono, Jawa Tengah. Keren banget, kan?

By Adinda Hijab: Hijab Hits Generasi Muda

Mulai dari reseller kecil-kecilan, Noviana Adinda Putri bangun By Adinda Hijab jadi bisnis besar dengan tujuh toko offline dan online. Di usia 25 tahun, dia berhasil ngalahin semua omongan skeptis soal anak muda nggak bisa sukses.

"Kuncinya itu coba hal baru dan pakai teknologi," kata Adinda. Bisnisnya nggak cuma jualan, tapi juga bantu Gen Z belajar bisnis lewat pelatihan. Ikut J&T Connect Preneur bikin Adinda tambah pede, bisnisnya makin dikenal, dan dapet insight langsung dari para mentor.

Brownies Semut: Bangkit dari Abu Gunung Agung

Gunawan Wijaya mulai jualan brownies sejak 2016. Tapi, bencana erupsi Gunung Agung dan pandemi bikin bisnisnya sempat mandek. Tahun 2022, dia nekat mulai lagi dari nol.

Dengan modal dan pengalaman minim, Gunawan belajar pakai teknologi e-commerce buat nembus pasar lebih luas. Setelah gabung J&T Connect Preneur, dia dapet bimbingan dari mentor buat bikin strategi bisnis yang lebih efisien. Sekarang, Brownies Semut nggak cuma bertahan, tapi makin berkembang.

Program yang Bikin Bisnis Naik Level

J&T Connect Preneur nunjukin betapa pentingnya pendampingan buat UMKM. Dari bimbingan, jaringan, sampai peluang pendanaan, program ini jadi game-changer buat anak muda yang mau serius di dunia usaha. Siap jadi pengusaha muda berikutnya? (*)

 

Tags:UIMKM