Kisah Ramadan dari Saudara di Amerika Serikat

Selasa, 21 Maret 2023 22:35 WIB

Penulis:Pratiwi

buka puasa balikpapan
ilustrasi

 

 

(sijori.id) - Ramadan selalu penuh dengan cerita dan pengalaman yang unik dan inspiratif. Tak terkecuali untuk para muslim yang menjalankan ibadah puasa sebagai minoritas di negara barat seperti Amerika Serikat.

Fatima Farha, seorang editor senior, berbagi kenangannya seputar Ramadan kepada USA Today "Beberapa kenangan terindah saya seputar Ramadan melibatkan makanan. Yang lucu, mengingat ini adalah hari libur yang berpusat pada puasa," kata Farha.

Lebih lanjut ia juga menyebutkan keseruan makan tersebut karena ia dapat berbuka bersama teman, komunitas, dan keluarga setelah seharian menahan lapar. "Tidak ada yang lebih menyenangkan dari duduk menikmati hidangan lezat di akhir puasa panjang, bersama keluarga, teman, komunitas, dan menikmati makanan favorit Anda.  Dan sungguh, setelah sekian lama tidak makan atau minum apapun, makanan apapun bisa menjadi favorit Anda."

Ia merasa imannya semakin kuat dengan adanya Ramadan "Mampu berbuka puasa dengan orang-orang terkasih, berdoa bersama komunitas kami di masjid dan menghargai cara kita semua dapat bersatu bersama untuk bulan ini berbagi pengalaman membantu saya merasa lebih dekat dengan iman saya, dan merupakan salah satu aspek utama yang saya cari  maju ke tahun ini."

Nada Hassanein, seorang reporter kesehatan dan lingkungan yang juga menjalankan ibadah puasa mengatakan bahwa bagian favoritnya di bulan Ramadan adalah ketika menghabiskan momen-momen berharga dan damai bersama keluarganya.

“Kenangan terindah saya tentang Ramadan adalah saat bangun bersama keluarga saya dalam keheningan menjelang fajar untuk menyantap sahur dan kemudian berdoa, meditasi.  Ini adalah jam yang tenang dan hening, dan kami akan membangunkan satu sama lain jika salah satu dari kami masih tertidur,” kata Hassanein.

Hassanein juga mengatakan ia berharap lebih banyak orang yang tahu bahwa Ramadan bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum.  “Ini tentang perbaikan diri dan menumbuhkan kebiasaan sehat yang lebih baik, seperti tidak mudah kehilangan kesabaran atau bertindak tidak baik, jika tidak ini akan membatalkan puasa mereka.”

Dan yang paling dia sukai adalah "penekanan pada menumbuhkan kebiasaan yang lebih baik terhadap diri Anda dan komunitas Anda  penekanan pada peningkatan diri, cinta, dan pengasuhan".

Lebih lanjut Rasha Ali, seorang reporter lifestyle dan hiburan yang juga seorang muslim mengakui bahwa dia bukanlah orang yang paling bersemangat ketika Ramadhan tiba.

Tapi yang dia nikmati tentang bulan itu adalah perayaan, pertemuan, dan komunitas.

“Puasa menjadi jauh lebih bermanfaat ketika Anda bisa berbuka puasa dengan teman dan keluarga dan bertukar lelucon di seberang meja,” kata Ali.  “Ini juga menjadi waktu yang tepat untuk refleksi diri. Saya berharap untuk memperlambat waktu Ramadan dan menjadi lebih khusyu beribadah dari hari ke hari,”tambah Ali.

Ramadan memang menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat iman, refleksi, dan kesempatan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dicintai. (*)

Tags:Ramadan