rumah
Senin, 27 November 2023 20:21 WIB
Penulis:Pratiwi
JAKARTA – Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menguak bahwa industri masih optimis dengan mitigasi risiko di kuartal IV-2023. Secara garis besar, laporan kinerja SBPO pada kuartal IV-2023 mencerminkan optimisme yang tetap terjaga di sektor perbankan.
Meskipun Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) mengalami penurunan dari 67 pada kuartal sebelumnya menjadi 62, namun angkanya masih berada dalam zona optimis.
OJK mencatat bahwa optimisme ini dipicu oleh harapan akan peningkatan intermediasi dan keyakinan bahwa bank memiliki kapasitas yang memadai untuk mengelola risiko di tengah tantangan kondisi makroekonomi global yang tidak begitu kondusif.
Pelaksanaan SBPO pada kuartal IV-2023 melibatkan partisipasi 95 bank, yang mencakup sekitar 94,87% dari total 105 bank umum.
Mayoritas responden meyakini bahwa pada kuartal IV-2023, risiko perbankan tetap terjaga dan terkendali. Hal ini tercermin dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 58, yang berada dalam zona optimis, mengalami peningkatan dari angka 55 pada kuartal sebelumnya.
Dengan keyakinan akan kualitas kredit yang terjaga baik, yang didukung oleh kebijakan restrukturisasi dan hapus buku guna mengendalikan peningkatan nonperforming loan (NPL) atau nonperforming financing, para responden memproyeksikan penurunan risiko kredit pada kuartal IV-2023, menurun dari 2,43% pada bulan September 2023.
Meski begitu, potensi peningkatan NPL masih ada, terutama dari sektor kredit restrukturisasi Kolom 1 dan Kolom 2 seiring dengan penerapan kebijakan restrukturisasi yang diarahkan setelah kuartal I-2023.
Selanjutnya, risiko pasar juga diprediksi tetap terjaga, terutama karena perbankan menjaga Posisi Dana Neto (PDN) pada tingkat rendah dan berada dalam posisi yang kokoh.
Berdasarkan data, rasio PDN pada bulan September 2023 sebesar 1,76%, tetap berada pada tingkat rendah dan jauh di bawah threshold 20%. Risiko pasar dari suku bunga diprediksi mengalami penurunan dengan net interest margin (NIM) yang diperkirakan meningkat seiring dengan harapan peningkatan penyaluran kredit.
Risiko likuiditas juga diperkirakan tetap terjaga dan mengalami perbaikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Hal ini didorong oleh ekspektasi pertumbuhan alat likuid kas dan setara kas dalam industri perbankan. Sejalan dengan hal tersebut, hingga bulan September 2023, rasio alat likuid terhadap noncore deposit AL/NCD tetap di atas ambang batas 50%, mencapai angka 115,37%. (*)
Bagikan
rumah
2 bulan yang lalu
apln
7 bulan yang lalu