Australia
Rabu, 29 November 2023 07:48 WIB
Penulis:Pratiwi
Sudah umumnya diketahui bahwa Australia menjadi rumah bagi beragam makhluk berbisa termasuk laba-laba, ular, ubur-ubur, gurita, semut, lebah, dan bahkan platipus. Namun kira-kira mengapa begitu banyak hewan berbahaya di Australia?
Dikutip TrenAsia.com, jejaring media sijori.id dari Live Science, banyak dari binatang buas ini yang sudah ada sebelum Australia sebagai sebuah benua. Tapi berbeda dengan ular berbisa, yang baru datang setelah benua itu muncul.
Kevin Arbuckle, seorang profesor biosains evolusi di Universitas Swansea, mengatakan “Australia menjadi daratan terpisah sekitar 100 juta tahun yang lalu ketika terpisah dari superbenua selatan Gondwana,” kata Kevin.
Jawaban lain dari pertanyaan ini adalah “kebetulan sejarah” yang terjadi 60 juta tahun yang lalu. Pendapat ini dikemukakan oleh Michael Lee, profesor biologi evolusi di South Australian Museum dan Flinders University.
Saat itu, pergeseran benua mendorong Australia ke Kutub Selatan yang sangat dingin, sehingga memusnahkan sebagian besar reptil di sana. Ketika benua itu perlahan-lahan bergerak ke utara, benua itu memanas dan sekali lagi menarik perhatian reptil.
Secara kebetulan, 40 juta tahun setelah "kecelakaan" ini, ular-ular pertama menghuni benua ini dan mereka berasal dari keluarga Elapidae bertaring depan yang berbisa, yang mencakup ular kobra, mamba, ular karang, dan taipan. Mereka menjadi nenek moyang ular darat, yang kemudian berevolusi menjadi ular yang lebih berbisa.
Selain ular, Arbuckle berpendapat bahwa fauna berbisa di Australia sebenarnya berada dalam kisaran normal. “Bertentangan dengan anggapan umum, Australia tidak memiliki banyak atau beragam invertebrata berbisa,” katanya.
“Australia memiliki citra yang sangat bertahan lama dan menonjol sebagai rumah bagi hewan-hewan yang sangat berbisa, namun sebagian besar hal ini dilebih-lebihkan.” pungkasnya. (*)
Bagikan