hewan kurban
Senin, 30 Mei 2022 16:18 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi
BATAM (sijori.id) - Pedagang sapi dan kambing di Batam yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Batam (APHTB) menunggu Rekomendasi Pemasukan Sapi dan Kambing. Mereka meminta Gubernur Kepri Ansar Ahmad segera mendisposisikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kepri guna mengeluarkannya.
"Tinggal rekomendasi gubernur saja. Rekomendasi dikeluarkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Kepri atas nama Gubernur. Segala saranan dan prasarana pengiriman sudah kita persiapakan dengan baik," ujar Penasehat APHTB, Musofa, Minggu 28 Mei 2022.
Menurutnya, rekomendasi ini sangat penting mengingat hal ini sebagai syarat utama mengirim hewan kurban ke Kota Batam. Rekomendasi ini juga dinilai sangat mendesak mengingat pelaksanaan ibadah kurban yang tinggal menunggu hari saja.
"Karena di Lampung nanti hewan kurban diisolasi selama 14 hari dan untuk dibawa ke sini juga butuh waktu minimal tiga hari," tutur Musofa.
Ia menambahkan, prinsipnya pedagang-pedagang baik yang di Lampung maupun di Batam sudah siap untuk proses pengiriman. Persiapan mulai dari karantina hewan, kapal angkut, pengecekan kesehatan hewan dari daerah asal serta ketersediaan lahan di Batam untuk isolasi hewan
Musofa menyebutkan, sebelum sapi dan kambing dikirim ke Batam terlebih dahulu telah melalui pengecekan kesehatan di Lampung. Saat sampai di Batam hewan tersebut langsung di tempatkan ke tempat isolasi seluas 6.000 meter selama tiga hari.
"Kami sudah siapkan lahan untuk isolasi seluas 6.000 meter untuk isolasi hewan selama tiga hari. Kemudian setelah di cek oleh dokter hewan dari dinas terkait di Batam, sekarang tinggal keluar rekomendasi dari dinas ketahanan pangan provinsi atas nama gubernur itu sudah beres," ujarnya
Sementara proses distribusinya dari lampung menuju Batam pedagang sudah menyiapkan tiga kapal untuk sekali jalan. Dimana satu kapal memuat 300 ekor sapi plus 100 ekor kambing.
"Jadi diutamakan dulu untuk sapi yang berangkat, dua kali berangkat sudah mencukupi untuk kebutuhan sapi. sedangkan untuk kambing bisa berangkat berikutnya untuk memenuhi kebutuhan hampir 14 ribu ekor kambing," jelasnya.
Terkait hal ini, Asosiasi APHTB juga sudah mengajukan Hearing ke ketua DPRD Kepri, dimana saat ini masih menunggu surat balasan untuk audiensi. "Kita sudah mengirimkan surat ke Ketua DPRD Provinsi mudah-mudahan ada tanggapan secepatnya untuk rapat dengar pendapat (RDP) terkait masalah kesehatan hewan," harap Musofa.
Diketahui, kebutuhan sapi dan kambing untuk di Batam jelang Idul Adha mengalami kekurangan. Hal ini di pengaruhi oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku ganda di Indonesia sehingga sejumlah daerah memberlakukan kebijakan lockdown untuk pengiriman maupun menerima dari luar daerah.
"Jika meliat stock hewan kurban kita saat ini sangat tak mencukupi. Sementara disisi lain sudah banyak warga yang memesan hewan kurban dan ini harus segera ditindaklanjuti," pungkas Musofa. (*)
Bagikan