Sabtu, 13 Maret 2021 13:58 WIB
Penulis:Pratiwi
BATAM (sijori.id) – PLN Batam terus meningkatkan kemampuan pelayanan dan komitmen sebagai penyedia tenaga listrik yang andal untuk pelanggan.
Komitmen ini diwujudkan dalam peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 30 Mega Watt (MW) pada Jumat (12/03/2021) di Baloi.
PLTMG Baloi rencananya akan COD (Commercial Operation Date) pada November 2021.
Pembangunan dilakukan oleh Maxpower Indonesia dan beberapa perusahaan konsorsium konstruksi engineering.
Acara ground breaking dihadiri oleh Direktur Utama bright PLN Batam Budi Pangestu, CEO Maxpower Indonesia, Fazil E Alfitri, Direktur Business Development Maxpower Indonesia, Gatot S Prawiro, serta jajaran Direksi bright PLN Batam.
Direktur Utama PLN Batam, Budi Pangestu mengatakan tambahan PLTMG Baloi berkapasitas 30 MW tersebut akan sangat menopang sistem kelistrikan Batam-Bintan kedepannya.
Meskipun saat ini PLN Batam masih mempunyai cadangan daya yang cukup.
“Daya mampu pembangkit adalah sebesar ± 562,5 MW, terdiri dari Pembangkitan Batam sebesar 533,5 MW dan Pembangkitan Bintan sebesar 29 MW. Dengan beban puncak Batam-Bintan sebesar ± 488,5 MW, kami masih mempunyai cadangan daya sebanyak ± 74 MW, atau sekitar 15% dari daya mampu. Namun belum cukup aman jika ada salah satu pembangkit mengalami gangguan atau pemeliharaan,” ujar Budi.
“Dengan masuknya PLTMG Baloi cadangan daya atau reserve margin PLN Batam tentunya bertambah dan dapat mengurangi penggunaan pembangkit berbahan bakar minyak (MFO),” tambah Budi.
Sementara itu ditempat yang sama CEO Max Power Indonesia Fazil E Alfitri, mengatakan, bahwa Maxpower Indonesia berkomitmen untuk mengerjakan pembangunan tersebut tepat waktu dan tepat kualitas.
Mengingat pihaknya sudah sering membangun utilitas pembangkit untuk PLN dari kapasitas kecil hingga besar.
“Harapan kami semoga PLTMG Baloi dapat membantu masyarakat Batam meningkatkan perekonomian dan menikmati listrik secara andal. Kerjasama dengan PLN Batam kedepannya dapat terus berlanjut.”, jelas Fazil.
Pembangunan PLTMG Baloi 30 MW juga mendukung program transformasi PLN melalui 4 pilar yaitu Green, innovative, Customer Focused dan Lean.
“Tentunya PLTMG Baloi menjadi salah satu program PLN Batam dalam menciptakan clean dan green energy selain pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Harapan kami juga dengan pembangkit berbahan bakar gas dapat menurunkan Biaya Pokok Penyediaan tenaga listrik,” tutup Budi.
Sektor ketenagalistrikan mengemban peranan penting bagi terselenggaranya pembangunan infrastruktur pada suatu wilayah/daerah, termasuk di Pulau Batam-Bintan.
Guna menjaga keandalan sistem dan pasokan listrik, serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, PT PLN Batam sebagai perusahaan penyedia listrik di Batam, dituntut untuk menyiapkan infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, transmisi serta jaringan distribusinya.
Jika pembangkit telah siap namun transmisi dan jaringan tidak dibangun maka usaha untuk menjaga pasokan dan keandalan listrik akan sia-sia. (*)
Bagikan