Kamis, 08 Agustus 2024 21:50 WIB
Penulis:Pratiwi
PARIS (sijori.id) - Veddriq Leonardo, pemuda asal Pontianak, Kalbar mengharumkan nama I?ndonesai pada kancah Olimpiade 2024, Pasir. Veddriq atlet panjang dinding. Ia merain medali emas untuk nomor speed. Medali emas pertama untuk Indonesia.
Bertanding di Le Bourget Climbing Venue Paris Kamis 8 Agustus 2024 sore WIB, Veddriq menjalani final melawan atlet China, Wu Peng. Dia melintas di line B saat final. Memanjat 15 meter, Veddriq, mendatatkan waktu 4,75 detik untuk mengalahkan Wu Peng.
Pada perebutan perunggu, Sam Watson dari Amerika Serikat menjadi pemenangnya. Dia mencatatkan waktu 4,77 detik untuk mengalahkan atlet Iran Reza Alipour.
Indonesia diwakili empat atlet di panjat tebing Olimpiade 2024, nomor speed. Sebelumnya,Rajiah Sallsabillah kalah di perebutan perunggu, Desak Made Rita Kusuma Dewi terhenti di perempatfinal, dan Rahmad Adi Mulyono gagal lolos ke babak gugur.
Atlet berusia 27 tahun ini dikenal dengan prestasi yang sangat mengesankan, yang menjadikannya salah satu kandidat terkuat dalam nomor speed panjat tebing.
Lahir di Pontianak pada 11 Maret 1997, Veddriq terjun ke dunia panjat tebing sejak masa SMA. Berawal dari perkenalan oleh kakak kelasnya, ia kemudian menjadi wakil sekolah dalam berbagai kompetisi.
Meski awalnya berfokus pada nomor boulder, Veddriq kemudian beralih ke nomor speed yang mengantarkannya meraih sejumlah prestasi membanggakan. Sejak 2018, Veddriq telah mengumpulkan enam gelar juara dunia dalam ajang Piala Dunia IFSC.
Ia berhasil meraih kemenangan di Amerika Serikat pada tahun 2021, di Swiss pada tahun yang sama, di Korea Selatan pada 2022, kembali di AS dan Korsel pada 2023, serta di AS lagi pada tahun yang sama. Prestasi-prestasi ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu atlet panjat tebing terbaik dunia.
Di Olimpiade 2024, Veddriq mencatatkan waktu terbaik 4,79 detik. Ia hanya kalah tipis dari atlet AS, Sam Watson, yang mencetak rekor dunia dengan waktu 4,74 detik, hanya unggul 0,05 detik saja.
Veddriq sangat mengapresiasi dukungan yang ia terima untuk mencapai Olimpiade. "Saya sangat bersyukur atas dukungan dari semua pihak. Keberhasilan (meraih tiket Olimpiade) ini adalah buah dari kerja keras dan komitmen bersama. Saya akan terus berlatih keras untuk memberikan yang terbaik di Paris nanti," ujarnya sebelum berangkat ke Paris pada 26 Juni 2024.
Sayangnya, harapan Indonesia di panjat tebing nomor speed tidak sepenuhnya terwujud. Tiga wakil Indonesia lainnya—Rajiah Sallsabillah, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan Rahmad Adi Mulyono—gagal melaju ke babak selanjutnya. Rajiah kalah dalam perebutan perunggu, Desak Made terhenti di perempatfinal, dan Rahmad gagal lolos ke babak gugur.
Dengan semua perhatian kini tertuju pada Veddriq, Indonesia berharap bahwa atlet panjat tebing andalannya ini dapat memanfaatkan peluang untuk mengukir sejarah baru di Olimpiade 2024.
Sebagai informasi, panjat tebing pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020 sebagai cabang olahraga baru. Pada ajang tersebut, Indonesia mengirimkan atlet-atlet yang kompetitif meskipun belum berhasil meraih medali. (*)
Bagikan