Indonesia Goda Arab Saudi untuk Inves Sektor Pertanian
JAKARTA (sijori.id) - Melansir dari Arab News, 26 Juli 2023 lalu Kementerian Perdagangan Indonesia mengumumkan adanya peluang kerja sama dengan Arab Saudi dalam sektor pertanian utamanya minyak nabati.
Pembicaraan tersebut terjadi setelah perusahaan investasi Saudi menunjukkan minat pada produk minyak nabati dari Indonesia. Sebagai produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar di dunia, ekspor komoditas pertanian Indonesia mencapai nilai sekitar US$27 miliar atau sekitar Rp405 triliun (kurs Rp15.000) per tahun.
Arab Saudi menyatakan minatnya pada sektor pertanian tersebut setelah pertemuan baru-baru ini antara pejabat Perwakilan Indonesia di Riyadh dengan Saudi Agricultural and Livestock Investment Co. (SALIC).
Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan, "Arab Saudi sudah mulai melirik investasi ketahanan pangan di Indonesia. Salah satu komoditas yang ingin mereka investasikan adalah produk minyak nabati. Untuk produk minyak goreng, SALIC sangat tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia. Indonesia merupakan penghasil minyak sawit mentah (CPO) terbesar, baik yang diproduksi oleh perkebunan negara, swasta, maupun milik masyarakat."
Ketahanan pangan menjadi salah satu tujuan utama dari Visi 2030, yang merupakan rencana diversifikasi dan transformasi ekonomi Arab Saudi.
Situs resmi SALIC menyebutkan, sebagai badan usaha milik negara yang berfokus pada investasi di sektor pangan, memiliki portofolio yang mengutamakan komoditas pangan yang dianggap penting untuk memastikan ketahanan pangan jangka panjang, termasuk minyak nabati.
Hubungan komersial antara Indonesia dan Arab Saudi telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Data dari KBRI Riyadh menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke Arab Saudi tumbuh sekitar 44 persen antara tahun 2018 hingga 2022. Pada tahun 2022, Indonesia berhasil mengekspor hampir 226 juta metrik ton minyak goreng ke Arab Saudi. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu sumber utama komoditas ini bagi Kerajaan Arab Saudi. (*)