Kadin Memprediksi Perputaran Uang saat Lebaran mencapai Rp157,3 triliun

Minggu, 07 April 2024 21:40 WIB

Penulis:Pratiwi

Mudik Bandara Soeta - Panji 1.jpg
Nampak suasana penumpang di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan puncak arus penumpang mudik Lebaran 2024, melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta terjadi pada 6 April 2024 dengan total 188 ribu penumpang 1.212 penerbangan. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

JAKARTA (sijori.id) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memprediksi perputaran uang saat lebaran tahun 2024 mencapai Rp157,3 triliun. Hal ini buntut dari tingginya angka prediksi jumlah pemudik yang mencapai 193,6 juta orang di tahun 2024, akan berimbas pada tingginya potensi perputaran uang.

Proyeksi Kadin ini didasarkan pada asumsi jumlah per keluarga yaitu empat orang sehingga  akan ada setidaknya 48,4 juta keluarga yang mudik.

Jika diasumsikan setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp3,25 juta, perputaran uang selama Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah ini diperkirakan mencapai Rp157,3 triliun.

Meski begitu Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, dalam keterangan tertulis yang dilansir oleh TrenAsia.com menyebutkan bahwa angka ini masih berpotensi naik.

 

“Jumlah tersebut masih berpotensi naik karena kita mengalikan angka minimal atau moderat. Perputaran uang tersebut akan menyebar di berbagai sektor usaha, seperti retail, fashion, makanan dan minuman, BBM, transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara,” kata Sarman.

Lebih lanjut Sarman menyebut, perputaran uang saat lebaran juga memberikan efek pada sektor pariwisata, seperti hotel, motel, villa, restoran, cafe, minimarket, aneka warung/toko, destinasi wisata/taman hiburan, UKM makanan khas daerah, dan aneka produk unggulan lainnya.

Sarman juga menjelaskan, perputaran uang tersebut akan menyebar di seluruh pelosok Tanah Air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek. Secara akumulatif, populasi daerah-daerah tersebut diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
 

“Sisanya akan menyebar di Sumatra, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua,” kata Sarman.

Dengan perputaran uang yang cukup besar tersebut, perekonomian daerah dan konsumsi rumah tangga juga akan terdorong naik.

Di sisi lain, perputaran uang di momen libur dan mudik Lebaran juga signifikan untuk menggerek pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2024. Hal ini akan menjadi modal awal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2024, yakni bertahan di angka 5 persen.

“Diharapkan Pemerintah Daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga yang tinggi yang membuat para pemudik enggan membelanjakan,” pungkas Sarman.  (*)