Senin, 11 September 2023 20:39 WIB
Penulis:Pratiwi
MOSKOW (sijori.id) - Rusia akan membuka lagi produksi tank T-80. Keputusan ini dibuat berdasarkan pengalaman menggunakan tank ini dalam perang di Ukraina. Keputusan itu diungkapkan oleh Direktur Umum Uralvagonzavod Alexander Potapov. Dia mengatakan pihaknya sekarang aktif bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. Produksi T-80 akan di lakukan di Omsktransmash JSC.
Video menunjukkan sebuah T-80 baru sedang diuji. Terlihat model ini memiliki sangkar di atap baru yang benar-benar disiapkan sejak awal. Sebuah peralatan yang dikatakan dapat melindungi tank dari rudal anti tank seperti Javelin atau NLAW. Dan tentu saja tujuan penting dari sangkar ini untuk melindungi dari serangan drone. Ancaman yang sangat besar selama perang Ukraina.
Selain itu tank juga memiliki antena amplifier mobile yang dipasang di turret. Antena ini dipasang di atas ERA Relikt. Alat ini diyakini sebagai jammer untuk melawan drone.
Langkah ini cukup menarik mengingat produksi tank tersebut dihentikan pada 1991. Sejak saat itu Rusia telah memproduksi sejumlah tank yang lebih modern termasuk T-90M dan T-14 Armata. Sementara T-14 sendiri saat ini masih belum diproduksi dalam jumlah besar.
Tank ini diproduksi dari tahun 1979 hingga 1991. Selama itu lebih dari 10.000 T-80 berbagai modifikasi diproduksi. Sebelum invasi ke Ukraina dilaporkan ada sekitar 3.000 yang ada di gudang Kementerian Pertahanan. Mereka dianggap sebagai cadangan strategis jika terjadi perang. Setelah perang berlangsung banyak dari cadangan tersebut ditarik untuk dibawa ke medan perang.
Potapov menyebut T-80 menunjukkan efisiensi tinggi dalam pertempuran di zona Distrik Militer Utara. “Ini menjadikan Kementerian Pertahanan menetapkan tugas kepada mereka untuk melanjutkan produksi massal model tank ini,” katanya dikutip media Rusia Zvesda Minggu 10 September 2023.
T-80 merupakan pengembangan lebih lanjut dari T-64 . Tank ini didukung oleh mesin turbin gas. Ini pada dasarnya adalah mesin helikopter yang dimodifikasi. Sejumlah kelemahan T-64 telah diperbaiki. T-80 diadopsi oleh Angkatan Darat Soviet pada tahun 1976.
Versi asli T-80 hanya diproduksi dalam jumlah kecil. Ini juga merupakan alternatif yang lebih mumpuni dan canggih dibandingkan T-72. Fitur yang paling signifikan dari T-80 dibandingkan T-72 adalah mesin turbin gasnya yang menjadikannya jauh lebih cepat. Versi dasar tank ini memiliki bobot 42 ton. Tank menggunakan meriam smootbore 125 mm.
Sejarah tank
Dengan diperkenalkannya T-80, Uni Soviet mengoperasikan 3 tank tempur utama yang berbeda, T-64, T-72 dan T-80. Semua tank ini memiliki desain serupa dan kemampuan serupa, meskipun T-80 adalah yang paling mumpuni.
Namun karena komponen utama ketiga tank ini tidak dapat dipertukarkan. Ini menjadikan tugas berat bagi Angkatan Darat Soviet untuk mendukung jenis tank ketiga yang berbeda secara bersamaan. Setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia mengoperasikan sekitar 4.500 T-80 dari semua varian. Karena perawatannya yang mahal, sebagian besar tank disimpan sebagai cadangan.
Versi terakhir dari tank ini adalah T-80BVM yang merupakan versi upgrade terbaru dari T-80BV. Tank dilengkapi dengan lapis baja reaktif eksplosif Relikt dan beberapa perbaikan lainnya. Versi yang ditingkatkan ini pertama kali diumumkan ke publik pada tahun 2017.
Tank telah banyak menjadi korban perang Ukraina. Berdasarkan bukti visual yang dikumpulkan pemantau Oryx sejauh ini 2.305 menjadi korban. Dari jumlah itu 1.493 hancur, 130 rusak, 134 ditinggalkan dan 550 direbut.
Sementara di pihak Ukraina sebanyak 648 tank jadi korban. Dari jumlah itu 421 hancur, 53 rusak, 31 ditinggalkan, dan 143 direbut Rusia.
Meski Rusia mengklaim T-80 menjadi tank dengan efisiensi tinggi selama perang, tank ini justru paling banyak yang menjadi korban. Sebanyak 623 tank ini terkonfirmasi secara visual telah korban baik hancur, rusak, ataupun disita. Dari jumlah itu yang terbanyak adalah T-80BV yang mencapai 403 dan 96 T-80BVM.
(*)
Bagikan